Parents, belum lama ini terdapat suatu unggahan di media sosial terkait himbauan untuk tidak membiarkan anak pergi ke toilet umum sendirian. Dalam unggahan, terdapat pesan yang bertuliskan, “Mau semandiri apapun anakmu, jangan biarkan dia pergi ke toilet umum sendirian! Jangan.”
Isi unggahan tersebut secara cepat meluas dan menjadi sarana publik untuk saling berbagi kekhawatiran, serta pengalaman yang pernah dialami oleh anak saat ke toilet umum sendiri. Hal ini tentu saja membuat para orang tua merasa cemas terkait keselamatan anak-anak mereka ketika pergi ke toilet umum sendirian.
Mengapa perlu untuk menemani anak ketika menggunakan toilet umum?
Alasan utamanya adalah untuk menjaga keamanan anak dari hal-hal yang tidak diinginkan. Parents, mungkin memiliki anggapan untuk menumbuhkan kemandirian pada anak, ketika mereka mampu untuk pergi ke toilet umum sendirian. Meski demikian, bukan berarti parents bisa melepas anak begitu saja untuk ke toilet umum seorang diri. Hal ini terjadi bukan karena orang tua yang bersikap over protective atau mengesampingkan kemandirian anak. Namun, ini terkait dengan memastikan keamanan anak dan melindungi mereka dari bahaya.
“Still, as their parents, we have to balance our children’s autonomy with our need to protect them from the real dangers in the world.” – Veronica Wells
Banyak kasus yang telah terjadi, menunjukkan bahwa tempat seperti toilet umum dapat menjadi tempat yang rawan bagi predator seksual untuk melakukan aksi mereka. Pelaku kejahatan seksual, terutama pedofil sering memanfaatkan toilet umum sebagai tempat untuk mendekati anak-anak. Hal ini karena kondisi toilet umum yang sepi dan minim pengawasan (kamera cctv), sehingga mudah bagi seseorang memanfaatkan momen ini untuk melecehkan atau memberikan tindak kekerasan pada anak. Bukan hanya terkait dengan kekerasan seksual, anak juga dapat menemui situasi bahaya lainnya seperti kehilangan jejak karena tidak ada pengawasan dari orang tua. Maka, parents dan juga masyarakat sekitar perlu memperingatkan pentingnya pengawasan ekstra kepada anak saat menggunakan fasilitas umum.
Langkah yang bisa dilakukan untuk melindungi anak ketika pergi ke toilet umum.
Parents, disarankan agar anak-anak di bawah 6 tahun tidak pergi ke toilet umum tanpa pendamping. Terlepas dari keadaan yang terjadi mereka harus selalu ditemani dan untuk anak yang lebih besar, orang tua dapat mengawasi mereka dari pintu keluar. Hal-hal lain yang juga perlu diperhatikan oleh orang tua, seperti berikut ini.
- Mengajarkan kepada anak untuk selalu memberitahu dan meminta izin sebelum pergi ke toilet umum.
- Membawa anak ke toilet umum sesuai gender memang hal yang wajib dilakukan. Meski demikian, dalam beberapa situasi anak bisa dibawa ke toilet umum sesuai gender dari sang Ibu hingga usia empat tahun atau disesuaikan dengan kenyamanan sang anak. Setelah usianya lebih besar, anak bisa memilih menggunakan toilet sesuai gender mereka. Namun, tetap dengan pendampingan dari orang dewasa untuk menemaninya maksimal dengan jarak dengar atau pandang yang tepat.
- Parents dapat membantu anak untuk memilih urinoir atau bilik yang paling dekat dengan pintu keluar. Sehingga bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, anak dapat lebih mudah untuk keluar dari ruangan.
- Orang tua bisa mengajari anak untuk menolak interaksi dalam bentuk apapun dengan orang asing saat di tempat umum, termasuk toilet. Memberikan edukasi kepada anak bila terjadi sesuatu atau mereka dihadapkan pada situasi yang berbahaya. Orang tua dapat mengajari anak untuk melakukan self defense, seperti menginjak kaki pelaku, mendorong pelaku, berteriak meminta tolong, dan sesegera mungkin lari keluar.
- Parents dapat membahas terkait good touch bad touch, area tubuh yang boleh disentuh dan tidak. Area tubuh “tidak boleh disentuh/bagian pribadi” adalah bagian yang tertutupi saat anak mengenakan baju atasan dan celana.
Baca juga: Bimbing Anak untuk Mengenal Sentuhan yang Aman (Good Touch Bad Touch)
Pencegahan terhadap hal yang tidak menyenangkan, terutama tindakan pelecehan seksual pada anak di ruang publik merupakan tanggung jawab bersama. Bukan hanya peran orang tua untuk memastikan keamanan anaknya, tetapi peran masyarakat dan pemerintah juga sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak. Masyarakat dapat saling menjaga dan mengawasi anak-anak di lingkungan sekitar. Pun, ketika melihat percobaan pelecehan seksual pada anak di lingkungan sekitar, masyarakat dapat membantu dan melaporkan kepada pihak berwajib atau lembaga perlindungan anak. Kita juga dapat menyuarakan aspirasi untuk mendukung dan memperbanyak fasilitas umum yang ramah anak, seperti family restroom.
“Pencegahan pelecehan seksual adalah upaya jangka panjang yang membutuhkan komitmen dan kerja sama dari semua pihak. Setiap individu memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.”
Parents, seperti yang sudah dibahas sebelumnya, sangat penting untuk tetap mendampingi anak saat menggunakan toilet umum, setidaknya sampai mereka cukup dewasa untuk mengatasi situasi terkait keamanan diri dengan baik. Ini adalah langkah penting untuk melindungi mereka dan memastikan bahwa mereka merasa aman dan nyaman di lingkungan publik.
Focus on the Family Indonesia mendukung para parent, menciptakan lingkungan yang aman untuk anak bertumbuh. FOFI menyediakan program konseling untuk parents agar bisa berdiskusi dengan tenaga profesional. FOFI juga menyediakan berbagai program dan seputar parenting, seperti Parental Guidance dan Parenting Seminar. Parents dapat menghubungi kami melalui direct message Instagram kami @focusonthefamilyindonesia atau WhatsApp pada nomor +6282110104006.