Family Indonesia

Pentingnya Diskusi Tentang Seks Dengan Anak

Pentingnya Diskusi Tentang Seks Dengan Anak

Pentingnya Diskusi Tentang Seks Dengan Anak

Parents, pernahkah Anda berbicara dengan anak Anda terkait seksualitas? Melihat betapa sensitifnya topik tersebut mungkin membuat Anda berpikir dua kali untuk berbicara mengenai seksualitas dengan anak. Sebuah kalimat yang mungkin melintasi pikiran Anda adalah “Mereka akan tahu saat mereka dewasa atau pada saatnya”.

Beberapa parents cenderung menghindari topik ‘seksualitas’ ketika berbicara dengan anak mereka karena dianggap ‘tabu’ atau ‘belum saatnya’. Parents juga terkadang merasa sulit dan canggung untuk membawakan diskusi tersebut meskipun mereka tahu bahwa diskusi terkait topik tersebut penting untuk dilakukan. Tapi, perlu Anda ketahui bahwa diskusi dan edukasi terkait seksualitas dengan anak justru harus dimulai sejak usia dini. Sebuah studi menunjukan bahwa anak-anak yang sering berdiskusi terkait edukasi seks dengan orang tua mereka cenderung menunda melakukan seks dan menggunakan proteksi ketika melakukan aktivitas seksual (Markham et al., 2010). Selain itu, anak-anak yang berdiskusi tentang seks dengan orang tua juga lebih cenderung untuk menerapkan value yang orang tua mereka miliki dalam membuat keputusan terkait aktivitas seksual dan hubungan.

Dengan posisi yang unik, parents dianggap oleh banyak peneliti sebagai salah satu peran terpenting dalam memberikan pendidikan berkelanjutan mengenai seks dan memberikan informasi yang dapat diandalkan (Eyres et al, 2022; Singh, 2020). Diskusi tentang seks tidak hanya berfokus pada aktivitas seksual tetapi juga terkait dengan organ reproduksi, pencegahan masalah kesehatan, batasan diri,  personal value, hubungan yang sehat, dan kepuasan seksual. Edukasi dini dari orang tua yang tepat terkait seks dengan anak bisa memberikan pemahaman tentang batasan yang sehat, sentuhan yang tidak wajar, pemberian ‘izin’, dan batasan dengan lawan jenis atau sesama jenis. Oleh sebab itu, keterlibatan orang tua dalam memberikan edukasi seks dapat membantu anak mengenali berbagai kekerasan seksual sekaligus melindungi mereka (Nur et al., 2020).

 

Panduan dari FOFI untuk diskusi orang tua dan anak terkait seks

Dalam berdiskusi tentang seks, parents perlu memahami pendekatan yang tepat dan topik yang sesuai dengan usia anak. Parents dapat berbicara dengan santai dan memberikan edukasi sejujurnya, tanpa menutupi atau mengganti nama ilmiah dengan kata samaran. Sebuah cara yang dapat dilakukan adalah ketika melihat sebuah iklan/tayangan berhubungan dengan seks tanpa disengaja, parents dapat menjadikan sarana untuk melakukan diskusi sembari menanamkan nilai-nilai kepada anak. Parents diharapkan untuk tidak menghakimi, tidak bereaksi berlebihan dan tidak menekan ketika anak berbicara  batau bertanya seputar topik seks. Kualitas diskusi juga harus diisi dengan edukasi kesehatan, edukasi berhubungan yang sehat, dan menyampaikan values atau nilai-nilai penting kepada anak agar lebih holistik. Dengan begitu, keingintahuan anak dapat dipenuhi oleh informasi yang tepat dari orang tua dan penemuan ilmiah ketimbang dari platform yang kurang kredibel seperti video seks bebas dan lainnya. Dalam hal ini, maka penting bagi orang tua untuk memperdalam pengetahuan terkait kesehatan, ilmu organ reproduksi, seksualitas, batasan dan aktivitas seksual.

Sejak usia muda, orang tua dapat memulai diskusi dan edukasi dengan membahas mengenai organ reproduksi, batasan sentuhan yang tidak wajar, dan batasan dengan teman sesama jenis maupun lawan jenis. Beranjak ke usia remaja, parents dapat mulai membahas tentang topik pacaran, hubungan, pubertas, dan aktivitas seksual. Penting juga untuk parents bisa menerapkan nilai-nilai sehat kepada anak tentang hubungan pernikahan dan pentingnya menjaga kehormatan diri. 

Berdiskusi tentang seks dengan anak memang merupakan sebuah hal yang menantang untuk dilakukan. Akan tetapi, dengan pendekatan, kualitas, dan tujuan yang baik, diskusi tersebut dapat bermanfaat untuk melindungi anak hingga usia dewasa. Diskusi ini juga penting untuk dilakukan secara berkala seiring dengan perkembangan usia dan dunia sosial anak. 

FOFI mendukung diskusi sehat tentang seks antara orang tua dan anak di Indonesia melalui program ‘Let’s Talk About Sex’. Program ‘Let’s Talk About Sex’ dapat menciptakan ruang aman bagi parents untuk berdiskusi dan memberikan edukasi seks antara Anda dan dengan anak (usia 9-13 tahun) menggunakan pendekatan berdasarkan arahan dari profesional. Hubungi kami melalui direct message Instagram kami @focusonthefamilyindonesia atau WhatsApp pada nomor +6282110104006.

 

Referensi 

Eyres, R. M., Hunter, W. C., Happel-Parkins, A., Williamson, R. L., & Casey, L. B. (2022). Important Conversations: Exploring Parental Experiences in Providing Sexuality Education for Their Children with Intellectual Disabilities. American Journal of Sexuality Education, 17(4), 490–509. https://doi.org/10.1080/15546128.2022.2082617

Markham, C. M., Lormand, D., Gloppen, K. M., Peskin, M. F., Flores, B., Low, B., & House, L. D. (2010). Connectedness as a predictor of sexual and reproductive health outcomes for youth. Journal of Adolescent Health, 46(3), S23–S41. https://doi.org/10.1016/j.jadohealth.2009.11.214

Nur, A., Fideyah, B., Siti, M., Zain, N., Hazariah, S., Hamid, A., Azira, N., Binti, F., & Muda, S. (2020). The role of parents in providing sexuality education to their children. Makara Journal of Health Research. https://doi.org/10.7454/msk.v24i3.1235

Singh, R. (2020). Comparative analysis of sex education taught to children by parents in India and U.S. Social Science Research Network. https://doi.org/10.2139/ssrn.3634379