Family Indonesia

Kebahagiaan Finansial, Tips Mengatur Keuangan dalam Pernikahan

Kebahagiaan Finansial, Tips Mengatur Keuangan dalam Pernikahan

Couples, mengetahui cara mengatur keuangan bersama adalah salah satu bagian terpenting dari suatu pernikahan. Dalam hubungan apabila ada perspektif yang berbeda tentang uang, maka di kemudian hari hal tersebut dapat menimbulkan masalah bagi hubungan pernikahan. Misalnya, menurut kita suatu pengeluaran sudah masuk akal dan bijaksana, mungkin akan tampak pelit di mata pasangan kita.

Sebelum pernikahan, sangat baik bila couples membicarakan dan melakukan perencanaan mengenai keuangan terlebih dahulu. Keputusan tentang bagaimana menangani keuangan dalam pernikahan, akan memiliki dampak jangka panjang bukan hanya bagi kita sebagai individu, tapi juga sebagai pasangan. Keputusan untuk menggabungkan keuangan sebagai pasangan yang baru menikah, seringkali juga melibatkan trial and error. Penting bagi couples untuk membicarakan terkait bagaimana nantinya akan mengelola rekening bank, pengeluaran harian, penganggaran, dan banyak lagi yang idealnya dilakukan sebelum melangkah ke pelaminan.

Mengatur keuangan bisa menjadi salah satu topik tersulit bagi pasangan muda. Namun, tidak peduli seberapa sulit untuk membahasnya, dua kata yang paling penting untuk diingat ketika berbicara tentang uang dan pernikahan adalah jangan pernah berbohong. Kejujuran sangat penting untuk kesuksesan hubungan apa pun, termasuk setiap percakapan terkait uang. Berbohong tentang keuangan kepada pasangan dapat membuat hilangnya rasa percaya satu sama lain yang pada akhirnya dapat menyebabkan perceraian.

Menurut laporan Statistik Indonesia, sebanyak 516.344 perceraian terjadi di Indonesia pada tahun 2022. Faktor ekonomi bertanggung jawab atas 110.939 kasus (atau 24,75% dari total kasus) dan menjadi penyebab kedua perceraian terbanyak. Data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dari Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung mencatat 408.347 perceraian sepanjang tahun 2023, dengan 108.488 kasus perceraian yang disebabkan oleh masalah ekonomi.

Metode Mengatur Keuangan sebagai Pasangan

Couples biasanya mengelola keuangan dengan salah satu dari tiga cara berikut, secara terpisah, bersama-sama, atau melalui kombinasi keduanya. Perlu dipahami, bahwa setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi setiap pasangan.

  1. Separate Accounts
    Banyak pasangan ingin memiliki rekening terpisah, terutama jika mereka terbiasa menjaga keuangan mereka sendiri. Sistem akuntansi yang terpisah dapat membantu memperjelas perbedaan pendapatan, utang, dan potensi konflik karena perbedaan kepribadian. Namun, rekening terpisah membutuhkan lebih banyak komunikasi tentang siapa yang membayar untuk apa. Beberapa pasangan mungkin lebih suka membagi biaya secara merata, sementara yang lain mungkin lebih suka memotong biaya berdasarkan pendapatan masing-masing. Melacak pengeluaran dapat dibantu dengan menggunakan spreadsheet penganggaran bersama atau kartu kredit bersama.
  2. Joint Accounts
    Mengelola keuangan dengan rekening bersama dapat menyederhanakan banyak hal bagi pasangan. Semua pengeluaran keluarga dibayarkan dari satu rekening. Dengan menggunakan perencana, spreadsheet, penganggaran khusus, atau aplikasi penganggaran, melacak pengeluaran menjadi lebih mudah.
  3. Combination of Separate and Joint Accounts
    Pendekatan hibrida antara rekening terpisah dan rekening bersama dapat membantu couples mencapai keseimbangan. Metode ini memungkinkan semua pendapatan dimasukkan ke rekening bersama yang digunakan untuk pengeluaran bersama, sementara setiap pasangan memiliki rekening pribadi dengan transfer bulanan yang ditetapkan. Semua tabungan, utang, dan dana pensiun dikelola bersama. “Dana pribadi” ini memungkinkan untuk melakukan pembelian secara independen tanpa penilaian dari salah satu pihak.  Jumlah yang ditransfer ke rekening pribadi harus dibicarakan dan disetujui untuk menghindari konflik oleh pasangan.

Tips for Managing Money as a Couple

  • Discuss your lifestyle choices together
    Semua orang memiliki cara berpikir tentang uang yang berbeda dan yang bertentangan biasanya menarik. Salah satu dari couples mungkin menjadi penyimpan, tapi yang lain lebih cenderung untuk membelanjakan uang yang ada. Mencari tahu gaya masing-masing dalam menggunakan dan mengelola uang, juga couples harus bisa beradaptasi akan hal tersebut. Jika pasangan kita termasuk ke kategori cukup boros, setujui bersama beberapa batasan yang perlu dilakukan. Buat harapan yang jelas dan temukan kesamaan di antara perbedaan tipe pengeluaran.Masalah utama terkait uang dan hubungan pernikahan tidak berasal dari perbedaan personality. Sumber masalah adalah jika salah satu dari kita tidak mendengarkan masukan dari yang lain atau menolak untuk menangani masalah keuangan secara keseluruhan. Kita dan pasangan kita, berdua berada dalam satu tim yang sama untuk menyusun anggaran secara bersama, gunakan perbedaan kepribadian antar pasangan untuk menjadi tim yang bersatu dan lebih kuat lagi.
  • Menyusun anggaran bersama
    Upayakan untuk membuat anggaran bersama, hal ini akan membantu couples mengawasi cara pendapatan dibelanjakan dan menemukan cara untuk meningkatkan keuangan keluarga. Hiduplah sesuai kemampuan finansial, jangan menghabiskan lebih dari apa yang didapatkan dari pasangan atau diri kita. Menyiapkan anggaran untuk kebutuhan yang perlu dibelanjakan, dana darurat dan hiburan, guna memastikan kita tetap pada anggaran dan perencanaan ketika membeli sesuatu di masa mendatang.
  • Hindari pengeluaran impulsif atau pinjaman
    Sebaiknya bicarakan masalah keuangan dengan pasangan terlebih dahulu, daripada berkomitmen untuk menghabiskan banyak uang hanya karena keinginan diri sendiri.
  • Don’t let salary differences come between you.
    Dalam kebanyakan pasangan, salah satu dari mereka mungkin memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada yang lain. Pada beberapa kasus, pasangan yang memiliki pendapatan tertinggi akan merasa lebih berhak untuk berbicara paling banyak. Pasangan yang berpenghasilan lebih rendah atau tinggal di rumah untuk mengurus anak, mungkin merasa bahwa mereka tidak seharusnya banyak berbicara. Banyak ibu rumah tangga yang merasa bersalah karena membahas anggaran atau bahkan membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak perlu.
    Namun, ingat bahwa couples berada dalam tim yang sama dan memiliki hak yang sama untuk mengatur pernikahan dan keuangan keluarga. Selain itu, bagi pasangan yang memiliki pendapatan lebih besar, jangan pernah berpikir bahwa lebih berhak atas uang tersebut. Hal Itu hanya akan menghasilkan masalah dalam hubungan pernikahan nantinya.


    “It’s not yours or mine, it’s ours. There’s no reason to hold a higher income over the other’s head. You’re on the same team. Start acting like it.” –
    Rachel Cruze

  • Set expectations and financial goals
    Jika couples ingin mulai membuat kemajuan nyata dalam keuangan bersama, duduklah dan tetapkan beberapa tujuan bersama. Berpikirlah tentang bagaimana kehidupan yang ingin dimiliki untuk satu, lima, sepuluh, atau bahkan dua puluh tahun dari sekarang, dan pikirkan apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkannya. Pasangan yang baru menikah perlu mendiskusikan tentang masa pensiun dan tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah atau berlibur. Jika memungkinkan, kedua pasangan perlu berkontribusi pada rekening pensiun dan menyiapkan tabungan untuk kebutuhan masa depan.

    Dalam hal uang dan hubungan, ekspektasi yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan banyak konflik, terutama ketika kita mengharapkan segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Contohnya, kita mungkin akan kecewa saat merayakan ulang tahun pertama pernikahan di apartemen sewa, jika kita selalu berpikir bahwa kita harus segera membeli rumah setelah menikah. Buatlah ekspektasi yang realistis dengan pasangan dan tidak kehilangan harapan karena beberapa tujuan yang belum tercapai. 

50/30/20 Rule

Aturan anggaran 50/30/20 adalah pendekatan penganggaran yang membagi pendapatan setelah pajak menjadi tiga kategori pengeluaran: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan. Kebutuhan didefinisikan sebagai tagihan yang diperlukan untuk bertahan hidup, seperti pembayaran sewa atau cicilan rumah, bahan makanan, utilitas, dan cicilan mobil. Keinginan mencakup pengeluaran yang bersifat opsional seperti makan di luar, keanggotaan gym, atau tiket konser. Sebagai pasangan, sangat mungkin untuk memutuskan menggunakan aturan anggaran 50/30/20 sebagai cara untuk mengalokasikan penghasilan bersama pasangan.

Saatnya couples untuk berhenti membuat kesalahan-kesalahan terkait keuangan dalam pernikahan dan temukan titik temu untuk berdamai. Membina pernikahan yang solid membutuhkan waktu dan kesungguhan. Hal ini bisa menjadi proses yang canggung atau bahkan membuat frustasi, tapi couples bisa belajar bagaimana mendiskusikan keuangan dengan cara yang lebih produktif. Tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua pasangan, setiap pasangan harus memutuskan apa yang terbaik untuk mereka dan hubungan mereka. Metode apa pun bisa berhasil selama anda berdua berada dalam tim yang sama dan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka.

“Deciding to spend your life with someone is a big decision. You’re working through the process of merging every other area of your life. And at the same time, you have to figure out how you’re going to manage your finances as a couple.” – Erin Gobler

 

Focus on the Family Indonesia mendukung para couple melalui layanan konseling pasangan dan program Journey to Us. Kami berkomitmen untuk membantu memelihara hubungan pernikahan yang harmonis bersama pasangan Anda, termasuk dalam perencanaan keuangan bersama pasangan. Couples dapat menjangkau kami melalui direct message Instagram kami @focusonthefamilyindonesia atau WhatsApp pada nomor +6282110104006.

Referensi:

Anania, K. (2024, October 21). Combining finances as a newly married couple. Investopedia. https://www.investopedia.com/articles/personal-finance/030716/managing-money-couple.asp 

Annur, C. M. (2023, March 2). Pertengkaran Terus-Menerus, Faktor Utama Penyebab Perceraian di Indonesia pada 2022. Katadata. https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/68ff7785d5943d8/pertengkaran-terus-menerus-faktor-utama-penyebab-perceraian-di-indonesia-pada-2022

Annur, C. M. (2023, March 2). Pertengkaran Terus-Menerus, Faktor Utama Penyebab Perceraian di Indonesia pada 2022. Katadata. https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/68ff7785d5943d8/pertengkaran-terus-menerus-faktor-utama-penyebab-perceraian-di-indonesia-pada-2022 

 Cruze, R. (2024, May 23). Money and Marriage: 7 tips for a Healthy relationship. Ramsey Solutions. https://www.ramseysolutions.com/relationships/the-truth-about-money-and-relationships?srsltid=AfmBOoqgEDwb58K2FsFzfyG3BAhc3JhPUh2iZowX817WTl5HPrbWGIcX