Champs, apakah pernah merasa kewalahan, bingung, stres, atau bahkan burned out di beberapa waktu tertentu?
Apa yang kita rasakan ini dapat menyebabkan tingkat motivasi menjadi turun karena tidak tahu apa yang harus dikejar atau tidak memiliki energi yang cukup untuk mengejar tujuan yang ada.
Apa itu Lack of Motivation?
Dalam literatur ilmiah, motivasi sering didefinisikan sebagai proses dimana aktivitas yang diarahkan pada suatu tujuan yang dipicu dan dipertahankan (Schunk et al., 2014). Motivasi adalah konstruk teoritis yang digunakan untuk menjelaskan inisiasi, arah, intensitas, dan ketekunan perilaku, terutama perilaku yang diarahkan pada tujuan (Brophy, 2004). Motivasi adalah sebuah proses yang membantu kita mencapai tujuan.
Lack of motivation mengacu pada kurangnya semangat dan antusiasme dalam melakukan suatu pekerjaan (Sasson, 2019). Menurut Shore (2017), kurangnya motivasi juga dapat diartikan sebagai sikap tidak peduli terhadap apa yang seharusnya dilakukan. Lack of motivation lebih dari sekadar tidak ingin melakukan sesuatu. Ini dapat terjadi ketika kita merasa lelah, kewalahan, atau tidak yakin dengan apa yang kita inginkan. Lack of motivation seringkali berkaitan dengan tugas-tugas tertentu. Hal ini dapat terlihat seperti menunda-nunda pekerjaan, sulit fokus, atau merasa buntu.
Motivasi kita dapat sangat mungkin terkuras atau berkurang karena beberapa prioritas fisiologis dan psikologis yang tidak terpenuhi. Kebutuhan yang tidak terpenuhi tersebut bisa jadi terkait dengan lingkungan, hubungan, emosi, atau hal lainnya. Di waktu-waktu tersebut, kita merasa tidak bersemangat atau terdorong untuk memulai atau menyelesaikan tugas. Semisal, ketika sedang merasa motivasi berada di titik terendah karena sedang lapar, mengantuk, lelah, merasa sedih, atau cemas. Memotivasi diri untuk melakukan kegiatan lain di saat-saat ini akan terasa sangat sulit bagi kita.
Kurang Motivasi pada Remaja
Masa remaja adalah periode perubahan hormon yang signifikan, yang dapat memengaruhi suasana hati, tingkat energi, dan motivasi. Tingkat hormon yang berubah, seperti estrogen dan testosteron, dapat menyebabkan pergeseran yang signifikan dalam motivasi dan dorongan.
Champs, juga mungkin mengalami tekanan akademis yang bisa menjadi sumber masalah motivasi. Kita sering menghadapi tekanan akademis yang ekstrem, termasuk ekspektasi yang tinggi dari orang tua, guru, atau bahkan teman sebaya. Faktor lainnya ketika mengalami tekanan saat ujian, kebutuhan untuk mempertahankan nilai yang baik, dan sifat kompetitif dari lingkungan pendidikan. Semua hal di atas terkadang dapat membuat kita kewalahan dan akibatnya bereaksi pada kurangnya motivasi.
Hal yang juga terjadi pada kita para remaja adalah kita tidak memiliki tujuan yang didasari dari diri sendiri. Seringnya, kita sudah diberikan formula dan didikte mengenai hal-hal yang harus dilakukan untuk menjadi sukses di dunia saat ini. Kita tidak memiliki kesempatan untuk mencoba hal yang kita sukai dan membuat pilihan berdasarkan intuisi diri sendiri. Ketika kita tidak memiliki tujuan atau alasan yang jelas untuk melakukan suatu hal, kita akan kesulitan untuk tetap termotivasi dan fokus mencapai tujuan.
How To Improve Motivation To Do Things
Champs, ketika kita sedang berada di kondisi tidak memiliki motivasi untuk menyelesaikan suatu tugas atau bahkan memulainya. Coba pertimbangkan kemungkinan alasan mengapa kita merasakan hal tersebut. Kemudian, kembangkan rencana atau strategi yang membantu memotivasi diri untuk mengambil langkah pertama, yaitu memulai.
Perlu diingat oleh champs bahwa tidak semua strategi berhasil untuk semua orang dan dalam setiap situasi. Kita dapat melakukan beberapa percobaan melalui eksperimen perilaku untuk melihat strategi mana yang paling membantu kita memotivasi diri. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi, antara lain:
- Take (small) Breaks
Berikan izin kepada diri kita sendiri untuk beristirahat sejenak dari pekerjaan atau kegiatan yang membuat stress. Beristirahat sejenak dapat membantu champs mengatur ulang dan menemukan kembali motivasi diri. Namun, jangan beristirahat terlalu lama karena hal ini dapat memengaruhi kemampuan kita untuk menjalani kehidupan yang bermakna. - Reward Yourself
Berikan hadiah kecil untuk diri kita sendiri yang diperoleh atas kerja keras yang telah dilakukan. Reward yang diberikan dapat membantu champs untuk tetap bersemangat dan tetap termotivasi untuk mencapai tujuan. Pemberian reward juga dapat disesuaikan, apakah champs akan lebih termotivasi dengan hadiah yang lebih kecil dan lebih sering atau hadiah yang lebih besar ketika pekerjaan telah selesai. - Practice Self-Care
Champs dapat membuat rencana perawatan diri yang sehat yang memungkinkan untuk menjaga pikiran dan tubuh kita.
– Berolahraga secara teratur
– Tidur yang cukup
– Minum air putih dan makan makanan yang sehat
– Jalan-jalan di alam
– Luangkan waktu untuk bersantai dan bersenang-senang
– Gunakan healthy coping skills untuk mengatasi stres
– Hindari kebiasaan yang tidak sehat, seperti makan berlebihan dan minum minuman beralkohol - Temukan Motivasi Intrinsik
Kita dapat mengidentifikasi kegiatan atau hal yang benar-benar disukai atau kita anggap bermakna. Ketika terlibat dalam kegiatan yang sesuai dengan minat dan nilai-nilai diri, motivasi intrinsik akan lebih mungkin muncul dan mempertahankan antusiasme ketika kita melakukan suatu kegiatan. Hal ini juga yang akan membantu mengembangkan rasa memiliki tujuan. - Building a Supportive Network: The Power of Encouragement
Mengelilingi diri kita dengan orang-orang yang memberikan dukungan. Kita dapat menemukan inspirasi dari orang lain yang telah menghadapi tantangan serupa terkait dengan kurangnya motivasi. Membagikan pengalaman dengan mereka yang telah mengatasi perjuangan serupa menunjukkan bahwa kita juga dapat mengatasi kesulitan dan menjadi lebih kuat. Supportive network membantu champs tetap termotivasi dengan memberikan dorongan, saran, dan rasa kebersamaan. - Break Down Tasks Into Smaller, Easier Tasks
Mengatasi lack of motivation dapat dilakukan dengan membuat tugas-tugas besar menjadi lebih sederhana dengan menguraikannya menjadi beberapa bagian yang lebih kecil. Ketimbang melakukan tugas sekaligus, champs bisa melakukan langkah-langkah yang lebih sederhana dan lebih mudah dilakukan, namun tetap berkontribusi pada tercapainya tujuan. Pendekatan ini meminimalisir rasa kewalahan, sehingga kita dapat berfokus untuk menyelesaikan satu langkah di satu waktu. Kita juga dapat menetapkan rencana yang lebih jelas, melihat dan merasakan setiap progress melalui setiap langkah yang diselesaikan. - Cari Bantuan Profesional
Jika motivasi yang dimiliki tetap rendah selama dua minggu atau lebih, bahkan memengaruhi fungsi keseharian, champs dapat mencari bantuan profesional. Misalnya, ketika kita tidak dapat melakukan aktivitas, kinerja menurun, atau ketika kita tidak memiliki motivasi untuk meninggalkan rumah. Tanda tersebut dapat menjadi hal yang serius dan perlu segera mendapatkan bantuan profesional.
Bila champs sedang merasa kewalahan, di situasi stres, burned out, atau bahkan sedang tidak termotivasi. Champs dapat menjangkau layanan konseling Focus on the Family Indonesia melalui direct message Instagram kami @focusonthefamilyindonesia atau WhatsApp pada nomor +6282110104006. FOFI siap membantu champs dalam melalui proses tersebut.
Referensi:
Brophy, J. (2004). Motivating students to learn. In Routledge eBooks. https://doi.org/10.4324/9781410610218
Lcsw, A. M. (2023, December 5). What to do when you have no motivation. Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/what-to-do-when-you-have-no-motivation-4796954
Schunk, D. H., Pintrich, P. R., & Meece, J. L. (2014). Motivation in education: Theory, research, and applications.