Family Indonesia

Category: Uncategorized

Uncategorized

“Ketika Diam Menjadi Masalah, Menangani Silent Treatment dalam Pernikahan”

Couples, apakah anda pernah mengalami ketidaknyamanan karena keheningan yang diberikan oleh pasangan anda?

Silent treatment bisa menjadi salah satu pengalaman yang paling menyakitkan dalam suatu hubungan. Pengalaman ini dapat membuat kita merasa tidak terlihat, tidak didengar, dan merasa  sendirian. Maka dari itu, perlu adanya pemahaman terkait silent treatment agar pasangan dapat bekerja sama untuk menciptakan komunikasi yang lebih sehat dan konstruktif. 

Apa itu Silent treatment?

Silent treatment mengacu pada berbagai perilaku, seperti menghilangkan kontak mata, tidak berbicara dan mendengarkan yang dimaksudkan untuk menghindari komunikasi verbal atau/dan mengabaikan orang lain (Williams, 1997). Silent treatment sering kali digunakan sebagai sarana hukuman, manipulasi emosional, atau kontrol. Hal ini dapat membuat pasangan yang menerima perlakuan merasa tidak berharga, tidak dicintai, terluka, bingung, frustrasi, dan kecewa. Meskipun perilaku ini sering terjadi dalam hubungan intim atau romantis, silent treatment juga dapat terjadi dalam hubungan antar anggota keluarga, teman, atau rekan kerja.

Semakin lama, silent treatment yang dilakukan dapat berubah menjadi bentuk kekerasan emosi bagi pihak yang diabaikan. Walaupun ada berbagai alasan mengapa seseorang memilih untuk mengabaikan, tindakan ini kerap membawa dampak buruk pada suatu hubungan. Ketika diam digunakan sebagai alat untuk mengendalikan hubungan, maka diam tersebut menjadi bentuk manipulasi yang tidak sehat. Akan tetapi, jika diam hanya dijadikan sebagai jeda sementara untuk mengumpulkan pikiran sebelum kembali membahas persoalan, maka hal tersebut memiliki makna yang berbeda.

Mengapa Pasangan Menggunakan Silent Treatment 

Buss et al. (1987) berpendapat bahwa dalam hubungan asmara, pasangan seringkali saling memanipulasi dengan cara mengabaikan (silent treatment) untuk mencapai tujuan masing-masing.

  • Gangguan Komunikasi

Salah satu alasan utama pasangan melakukan silent treatment adalah gangguan komunikasi. Ketika individu kesulitan dalam mengkomunikasikan perasaan, pikiran, atau kebutuhannya dengan jelas, hal ini dapat menimbulkan rasa frustrasi dan ketidakberdayaan. Dalam kondisi demikian, diam mungkin menjadi satu-satunya cara yang mereka anggap paling mudah untuk mengatasi emosi yang bergejolak.

  • Tindakan perlindungan diri secara emosional

Dalam beberapa situasi, individu mungkin memilih untuk melakukan silent treatment sebagai bentuk perlindungan diri secara emosional. Mereka mungkin merasa rentan atau terancam oleh tindakan atau perkataan pasangannya dan memilih untuk menarik diri sebagai bentuk pertahanan diri. Perilaku ini seringkali dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu atau trauma yang membuat individu sulit untuk mempercayai dan membuka diri pada orang lain.

  • Menegaskan kekuasaan dan kontrol

Dorongan untuk mendominasi dan mengendalikan pasangan seringkali menjadi motivasi di balik silent treatment. Individu yang melakukan hal ini bertujuan untuk menunjukkan kekuasaannya, mengendalikan situasi, atau memberikan hukuman atas kesalahan yang dianggap telah dilakukan oleh pasangannya. Dinamika kekuasaan yang tidak sehat ini dapat memicu kebencian dan kemarahan yang lebih dalam dalam hubungan. Ketika komunikasi terputus akibat silent treatment, pihak yang diabaikan akan berusaha keras untuk menjalin kembali komunikasi verbal. Sikap mengabaikan ini justru membuat pelaku merasa dirinya benar, berkuasa, dan mengendalikan situasi, sementara korban merasa kebingungan dan takut kehilangan.

The Negative Impact of Silent Treatment

Meski silent treatment digunakan dalam waktu yang singkat, hal ini tetap dapat menyebabkan rasa sakit sosial pada pihak yang diabaikan karena mengaktifkan daerah otak yang sama yang bertanggung jawab atas rasa sakit fisik (Eisenberger, Lieberman, & Williams, 2003). Silent treatment juga dapat mengganggu kestabilan seseorang karena hal ini dapat menyebabkan banyak kebingungan dan keraguan dalam diri individu. Mereka yang diabaikan akan mempertanyakan diri mereka sendiri, terutama saat ia bahkan tidak tahu mengapa pasangan mereka memberikan silent treatment. Secara khusus, silent treatment mengancam empat kebutuhan dasar manusia, yaitu needs of belonging, self-esteem, control, and meaningful existence (Williams 2009).

Salah satu dampak paling nyata dari tindakan mengabaikan adalah tekanan emosional dan perasaan terisolasi. Individu yang diabaikan akan merasa terputus dari kasih sayang dan dukungan pasangannya, sehingga menimbulkan perasaan kesepian, ditinggalkan, dan perasaan tidak dicintai atau tidak dianggap penting. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat membahayakan kesehatan mental dan emosional. Selain itu, kepercayaan dan keintiman dalam hubungan juga akan terkikis. Jarak emosional yang semakin lebar akibat silent treatment akan melemahkan ikatan pasangan, menyebabkan hilangnya kepercayaan dan berkurangnya rasa aman. Hilangnya kepercayaan ini dapat menyulitkan pasangan untuk berbagi pikiran, perasaan, dan pengalaman mereka secara terbuka, sehingga semakin memperburuk gangguan komunikasi. Ketika pasangan terlibat dalam kondisi silent treatment, konflik sering kali tidak terselesaikan. Kurangnya komunikasi membuat pasangan tidak dapat mendiskusikan masalah mereka, menemukan titik temu, dan bekerja sama untuk menemukan solusi. Akibatnya, konflik yang tidak terselesaikan ini dapat menciptakan lingkungan yang tidak baik bagi kedua pasangan dan berpotensi menimbulkan masalah yang lebih besar di kemudian hari.

“Silent treatment is abusive for empaths. They thrive in relationships where communication is a key.” 

  • Jane Light

Bentuk-bentuk Silent treatment

  • Dengan sengaja atau secara terang-terangan mengabaikan pasangannya.
  • Pergi tanpa memberi tahu kemana mereka akan pergi atau kapan mereka akan kembali.
  • Tidak memberikan respons ketika pasangannya mencoba berkomunikasi, baik secara langsung atau melalui media elektronik.
  • Mereka berbicara dengan orang lain, tetapi tidak mau berbicara dengan pasangan.
  • Menghindari kontak fisik, percakapan, dan menarik diri dari aktivitas bersama pasangan.

Merespons Silent Treatment oleh Pasangan

Couples, dengan meningkatkan kemampuan berkomunikasi secara efektif, kita dapat meminimalisir penggunaan silent treatment, memperkuat hubungan, membuka peluang untuk memperbaiki interaksi, serta mengelola konflik dengan cara yang lebih sehat.

  • Tetapkan Batasan yang Sehat

Menetapkan batasan yang sehat dalam hubungan adalah penting untuk menentukan kapan diam dan jarak sudah melewati batas toleransi bersama. Batasan ini dapat sekaligus menjadi cara menyampaikan bahwa apa yang pasangan lakukan (silent treatment) menyakitkan dan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan atau akan ditolerir dalam hubungan tersebut.

  • Ciptakan Percakapan yang Terstruktur

Cara untuk menciptakan komunikasi yang sehat dalam sebuah hubungan adalah dengan menciptakan percakapan yang terstruktur. Salah satu caranya adalah dengan mengubah pola komunikasi kita, termasuk mempelajari cara berdebat yang sehat. Meskipun kita merasa marah atau ingin membalas pasangan kita, cobalah gunakan pernyataan “Aku” untuk mengungkapkan perasaan tanpa menyalahkan pasangan. Misalnya, “Aku merasa terluka ketika kamu mengabaikanku”. Selain itu, ajak pasangan untuk membicarakan masalah ini dengan cara yang lebih konstruktif.

  • Meminta Pasangan untuk Berbagi Perasaan

Hal ini akan membuat mereka tahu bahwa perasaan mereka penting dan valid, cara ini dapat  membuka jalan untuk membangun percakapan yang lebih terbuka. Cobalah untuk tetap hadir dan dengarkan dengan penuh empati, ketika pasangan sedang mencoba untuk berbagi mengenai perasaannya.

  • Minta Maaf Bila Melakukan Kesalahan

Hindari meminta maaf atau menyalahkan diri sendiri atas silent treatment yang diberikan oleh pasangan. Namun, jika kita telah melakukan kesalahan yang menyebabkan perasaan pasangan terluka, permintaan maaf adalah langkah yang bijaksana.

  • Konseling Pasangan

Konseling mungkin bisa membantu, jika couples mengalami kesulitan untuk mengubah pola komunikasi dalam hubungan. Dengan bantuan orang yang netral, couples berdua dapat belajar  untuk mengekspresikan perasaan, sehingga dapat menyelesaikan konflik dengan cara yang sehat dan memiliki cara yang lebih efektif dalam berkomunikasi bersama pasangan. 

Silent treatment bukanlah cara yang sehat untuk menyelesaikan konflik dalam hubungan.  Silent treatment mungkin tampak seperti solusi mudah untuk menghindari konflik, namun dampaknya yang merusak dapat meninggalkan luka emosional yang mendalam dan sulit disembuhkan. Menghukum pasangan dengan bersikap diam bukanlah solusi yang tepat untuk dilakukan. Komunikasi yang sehat adalah fondasi dari hubungan yang baik. Dengan berbicara terbuka, kita dapat menyelesaikan masalah dan memperkuat ikatan di antara pasangan. Jika couples merasa kesulitan untuk dapat berkomunikasi dan mengutarakan perasaan, jangan ragu untuk mencari bantuan

“Unexpressed emotions will never die. They are buried alive, and will come forth later, in uglier ways.”

Sigmund Freud

Focus on the Family Indonesia mendukung para couples melalui layanan konseling pasangan dan program khusus bagi anda dan pasangan yaitu Journey to Us. Couples dapat menjangkau kami melalui direct message Instagram ke @focusonthefamilyindonesia atau WhatsApp pada nomor +6282110104006.

Referensi:

Buss, D. M., Gomes, M., Higgins, D. S., & Lauterbach, K. (1987). Tactics of manipulation. Journal of Personality and Social Psychology, 52(6), 1219–1229. https://doi.org/10.1037/0022-3514.52.6.1219 

Eisenberger, N. I., Lieberman, M. D., & Williams, K. D. (2003). Does rejection hurt? An FMRI study of social exclusion. Science, 302(5643), 290–292. https://doi.org/10.1126/science.1089134 

Gomes, W. (2023, April 6). The Toxic Echoes of Silence: Unmasking the harmful impact of the silent treatment in romantic relationship. Medium. https://medium.com/@wngomes/the-toxic-echoes-of-silence-unmasking-the-harmful-impact-of-the-silent-treatment-in-romantic-7c5cc2b0abe6 

Williams, K. D. (1997). Social ostracism. In Springer eBooks (pp. 133–170). https://doi.org/10.1007/978-1-4757-9354-3_7 

Williams, K. D. (2009). Chapter 6 Ostracism. In Advances in experimental social psychology (pp. 275–314). https://doi.org/10.1016/s0065-2601(08)00406-1

 

 

 

 

UncategorizedParenting

Apresiasi untuk Para Ibu di Seluruh Dunia

Menjadi seorang Ibu adalah perjalanan panjang yang penuh pengorbanan, kerja keras, dan cinta yang tak terhitung. Dimana setiap langkah yang Ibu ambil selalu ditujukan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan anak-anaknya. Meskipun, sering kali kita menyepelekan atau “take it for granted” setiap perjuangan yang sudah dilakukan Ibu kepada kita, anaknya.

Sejarah Hari Ibu bermula dari berbagai tradisi di berbagai negara. Di Indonesia, Hari Ibu diperingati setiap tanggal 22 Desember, yang bertepatan dengan peringatan Kongres Perempuan Indonesia pertama yang diadakan pada 22-25 Desember 1928. Kongres tersebut menjadi momentum penting dalam perjuangan emansipasi wanita di Indonesia. Salah satu hasilnya adalah pengakuan terhadap peran ibu dalam membangun bangsa melalui pendidikan dan pembentukan karakter keluarga. Setiap tanggal 22 Desember bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga dapat kita gunakan untuk merefleksikan dan mengapresiasi peran ibu dalam kehidupan keluarga dan masyarakat. Hari tersebut memberikan kesempatan untuk setiap anak dan keluarga mengungkapkan rasa terima kasih kepada Ibu yang telah mengorbankan banyak waktu, tenaga, dan kasih sayang demi kebahagiaan mereka. Ibu bukan sebatas figur biasa, tetapi Ibu adalah figur luar biasa di setiap keluarga. Ibu bukan hanya berperan besar dalam hidup sang anak, tapi Ibu sering kali menjadi tiang utama dalam keluarga yang menjaga keharmonisan rumah tangga, serta memberikan ketenangan dan motivasi untuk anak-anaknya.

“I can imagine no heroism greater than motherhood.”

  • Lance Conrad

Ibu adalah sosok yang sangat spesial dalam hidup kita karena peran dan pengorbanannya yang luar biasa. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Ibu menjadi sosok yang begitu spesial dan sangat mungkin bila kita tidak akan pernah bisa mendeskripsikan keseluruhan cinta Ibu pada anak dan keluarganya.

  • Kasih Sayang Tanpa Syarat

Ibu adalah orang pertama yang mencintai kita tanpa syarat karena kasih sayang Ibu tidak tergantung pada apapun, di segala waktu dan kondisi yang ada. Cinta ibu adalah cinta yang tulus dan abadi yang selalu ada, bahkan saat kita membuat kesalahan dan dunia tidak berpihak pada kita.

  • Pengorbanan dan Perjuangan

Ibu adalah orang pertama yang mencintai kita tanpa syarat karena kasih sayang Ibu tidak tergantung pada apapun, di segala waktu dan kondisi yang ada. Cinta ibu adalah cinta yang tulus dan abadi yang selalu ada, bahkan saat kita membuat kesalahan dan dunia tidak berpihak pada kita.

  • Pendukung Terbesar

Saat semuanya terasa sulit, saat banyak tantangan dan kesulitan yang kita rasakan. Ibu akan selalu ada untuk menjadi tempat kita pulang dan menemukan kembali semangat, juga keyakinan untuk bangkit.

  • Pendidik Pertama

Seperti yang banyak orang ketahui, Ibu adalah guru pertama bagi anak. Ia mengajarkan nilai-nilai penting seperti kejujuran, rasa hormat, kerja keras, kasih sayang, dan banyak lagi. Dari ibu, kita belajar tentang kehidupan dan peran mereka sebagai pendidik sangat menentukan bagaimana kita tumbuh dan berkembang.

  • Pemahaman Tanpa Kata

Ibu sering kali dapat memahami perasaan kita tanpa kita perlu mengungkapkannya. Hubungan Ibu dan anak sering kali begitu dekat, sehingga Ibu bisa merasakan apa yang anaknya rasakan bahkan ketika kita tidak mengatakannya. Kemampuan ibu untuk memahami kebutuhan emosional sang anak menjadikannya sosok yang sangat istimewa.

  • Pengaruh yang Mendalam dalam Kehidupan

Ibu memiliki pengaruh yang mendalam dalam membentuk siapa kita hari ini. Ia tidak hanya membimbing kita dalam hal-hal praktis, tetapi juga memberikan nilai dan keyakinan yang memengaruhi pandangan hidup kita. Dalam banyak hal, cara kita melihat dunia ini sangat dipengaruhi oleh ajaran dan contoh yang diberikan oleh Ibu.

“ All that I am or hope to be. I owe it to my mother.”

Abraham Lincoln

Cara merayakan Hari Ibu akan berbeda tergantung dengan situasi dan kondisi setiap keluarga. Namun, ada banyak cara pula yang bisa kita lakukan untuk mengekspresikan tanda terima kasih dan kasih sayang kepada Ibu. Tidak ada cara yang benar atau salah untuk merayakan hari tersebut, yang penting adalah ketulusan dalam menunjukkan rasa terima kasih kita.

Memberikan Hadiah Spesial

Hadiah adalah salah satu cara untuk menunjukkan rasa terima kasih kepada ibu. Hadiah yang diberikan bisa berupa barang yang Ibu sukai atau pengalaman yang dapat mempererat hubungan, seperti makan malam bersama atau pergi liburan singkat.

Berkumpul Bersama Keluarga

Hari Ibu adalah waktu yang sempurna untuk berkumpul bersama keluarga. Mengadakan makan bersama atau berkumpul di rumah untuk mengenang kenangan indah bersama Ibu akan memberikan suasana yang hangat dan penuh cinta. Selain makan bersama, keluarga juga dapat melakukan aktivitas yang menyenangkan di rumah, seperti memasak bersama, menonton film, karaoke, atau kegiatan lain yang Ibu sukai.

Membantu Ibu dengan Pekerjaan Rumah

Pada Hari Ibu, memberikan ibu kesempatan untuk beristirahat dan tidak terjebak dengan pekerjaan rumah tangga adalah cara yang penuh makna. Menawarkan bantuan untuk memasak dan membersihkan rumah, bisa menjadi bentuk apresiasi yang sangat dihargai oleh Ibu.

Memberikan Perhatian Emosional

Terkadang, setelah dalam waktu lama Ibu menjadi sosok yang kuat dan tangguh dalam keluarga. Ibu juga membutuhkan waktu untuk berbicara dan merasa didengar. Kita dapat menjadi pendengar yang baik untuk mendengarkan cerita Ibu, berbagi momen kebahagiaan, kesulitan, atau hanya memberikan pelukan hangat kepada Ibu. Hal-hal ini dapat membuatnya merasa sangat dihargai.

Menulis Surat atau Pesan Terima Kasih

Menulis surat atau pesan terima kasih yang tulus adalah cara yang sangat berarti untuk mengungkapkan rasa cinta dan terima kasih kita. Mulai dengan menceritakan betapa besar peran Ibu dalam hidup kita dan bagaimana Ia membentuk siapa kita sekarang. Melalui surat atau pesan, kita bisa menunjukkan betapa berharganya Ibu dalam hidup kita.

Membuat Kolase Kenangan atau Album Foto

Kolase foto kenangan atau album foto dapat dibuat sebagai cara untuk mengenang momen-momen indah bersama Ibu. Album foto dapat menjadi hadiah yang menyentuh hati dan mengumpulkan semua kenangan yang tak terlupakan.

Mendukung Ibu dalam Hobi atau Aktivitasnya

Memberikan waktu kepada Ibu untuk melakukan hobi atau aktivitas yang Ia cintai, bisa menjadi cara yang sangat berarti untuk merayakan Hari Ibu. Misalnya, jika Ibu suka berkebun, kita bisa membelikan Ibu beberapa koleksi tanaman baru, peralatan berkebun, dan membantu menghias kebunnya agar Ibu bisa terus berkebun dengan nyaman. 

Piknik di Taman

Menghabiskan waktu bersama ibu dengan piknik di taman adalah cara yang santai dan menyenangkan, kita bisa membawa makanan favorit Ibu dan menikmati waktu berkualitas di alam terbuka, sambil berbincang atau menikmati pemandangan. 

Berjalan-jalan di Pantai atau Taman Alam

Jika ibu menyukai alam, kita bisa mengajak Ibu untuk berjalan-jalan di pantai, hutan, atau taman alam agar Ibu merasa lebih rileks dan tenang.

Mengikuti Kelas atau Workshop Bersama

Kelas atau workshop yang bisa diikuti bersama Ibu, seperti kelas memasak, melukis, atau membuat kerajinan tangan. Hasil dari mengikuti kelas tersebut dapat dijadikan hadiah atau kenang-kenangan untuk Ibu.

Menyaksikan Pertunjukan atau Acara Hiburan

Mengajak Ibu untuk menonton pertunjukan atau menghadiri acara yang Ia sukai, seperti konser musik, teater, atau film. 

Hari Ibu adalah momen yang penuh makna untuk mengenang jasa dan pengorbanan Ibu. Perayaan ini tidak hanya sekadar memberikan hadiah, tetapi juga menghargai setiap peran yang telah Ibu berikan dalam kehidupan kita. Baik dengan cara yang sederhana atau istimewa, kita dapat membuat Hari Ibu menjadi momen yang tak terlupakan bagi sosok Ibu yang kita cintai. Bahkan kadang yang Ibu perlukan dari sang anak bukan sesuatu yang besar dan mewah, tapi sesederhana ketika kita dapat meluangkan waktu untuk menemui, mengobrol, dan menikmati masakan mereka.

Apa yang kita lakukan untuk merayakan Hari Ibu, tidak hanya terbatas pada tanggal 22 Desember atau hari tertentu, tetapi setiap hari adalah kesempatan untuk menunjukkan rasa cinta, penghargaan, dan terima kasih kepada Ibu.

“Life doesn’t come with a manual, it comes with a Mum.”

“Martha Brook”

Bagi anda yang ingin mendapatkan info dan tips-tips untuk membangun keluarga, anda dapat mengunjungi laman website kami di “Focus on The Family Indonesia” dan dapat terhubung melalui Instagram kami @focusonthefamilyindonesia, jangan lewatkan unggahan penuh inspirasi karena FOFI berdedikasi untuk memperlengkapi anda, membangun keluarga yang bahagia

 

 

Uncategorized

Memahami Self-Hatred: Langkah Menuju Penerimaan Diri

Champs, apakah kamu sering memiliki pikiran, “Aku membenci diriku sendiri”?

Jika kamu dipenuhi dengan perasaan membenci diri sendiri, kamu tentu tahu betapa frustasinya perasaan itu. Kebencian terhadap diri sendiri tidak hanya membatasi apa yang dapat kamu capai dalam hidup, tetapi juga memperburuk kualitas kesehatan mental, seperti gangguan kecemasan dan depresi.

Self hatred atau kebencian terhadap diri sendiri adalah bentuk kritik yang ekstrem terhadap diri sendiri. Kita mungkin merasa tidak ada yang dapat kita lakukan dengan cukup baik, bahwa kita tidak layak atau tidak pantas mendapatkan hal-hal yang baik dalam hidup. Kebencian terhadap diri sendiri dapat terasa seperti ada orang yang mengikuti kita sepanjang waktu, mengkritik kita, menunjukkan setiap kekurangan, atau bahkan mempermalukan kita untuk setiap kesalahan yang ada.

Kebencian terhadap diri sendiri memengaruhi banyak aspek dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat menghalangi kita untuk membuat keputusan penting, mengambil risiko, berhubungan dengan orang lain, dan mencapai tujuan. Cara pandang terhadap diri sendiri dapat berdampak langsung pada hubungan kita dengan orang lain. Keyakinan yang dimiliki terhadap diri sendiri, menentukan bagaimana cara kita memandang dunia, menginterpretasikan pengalaman hidup, dan cara kita berpikir tentang pandangan orang lain kepada kita.

Kenapa seseorang bisa membenci dirinya sendiri?

Membenci diri sendiri lebih umum terjadi daripada yang disadari oleh banyak orang. Populasi tertentu, seperti remaja dan dewasa muda, sangat rentan terhadap kebencian terhadap diri sendiri karena tekanan prestasi akademik, perbandingan teman sebaya, dan pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental (Harrison et al., 2022). Bagi orang lain, kebencian terhadap diri sendiri dapat berasal dari masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau masalah citra tubuh. Selain itu, tekanan sosial dan standar yang tidak realistis dari media sosial juga berperan besar dalam hal ini. Mereka yang pernah mengalami trauma atau pengalaman buruk di masa kecil mungkin memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kebencian terhadap diri sendiri. Namun, sangat penting untuk dicatat bahwa kebencian terhadap diri sendiri dapat memengaruhi individu dari semua lapisan masyarakat dan usia.

Ada banyak alasan mengapa seseorang mungkin bergumul dengan kebencian terhadap diri sendiri dan hal ini dapat berbeda untuk setiap orang. Mungkin kita tidak tiba-tiba membenci diri sendiri, salah satu kemungkinannya adalah bahwa kebencian terhadap diri sendiri mungkin merupakan reaksi alami terhadap peristiwa traumatis. Manusia memiliki kebutuhan yang besar untuk memahami berbagai hal. Ketika peristiwa traumatis terjadi, kita sangat membutuhkan suatu penjelasan. Tetapi, mungkin kita tidak bisa memahami mengapa trauma itu terjadi. Sebagai pengganti dari penjelasan yang lebih baik, kita tidak melihat ada pilihan lain selain melemparkan kesalahan ke dalam diri kita sendiri. Kita khawatir bahwa hal buruk itu terjadi karena kita telah melakukan suatu kesalahan besar dan dari  kesalahan ini, kita menyimpulkan bahwa kita memiliki kelemahan karakter yang mendalam.

Memahami akar penyebab kebencian diri sendiri adalah langkah pertama menuju penyembuhan dan menerapkan welas asih pada diri sendiri. Setelah kita mengidentifikasi sumber penyebab pikiran negatif, kita bisa mulai menghadapi pikiran-pikiran tersebut dan menggantinya dengan self-kindness (kebaikan hati). Mulailah dengan perlahan-lahan, melepaskan tekanan dari memberikan penjelasan tentang ketidaksempurnaan diri. Kita tidak akan dihukum karena kesalahan kita. Sebaliknya, kita telah melakukan yang terbaik berdasarkan kemampuan kita dalam keadaan yang kita hadapi. Tidak sempurna tidak menunjukkan apa-apa tentang diri kita, itu hanya menunjukkan bahwa kita adalah manusia dengan semua kekuatan dan kelemahan kita.

Negative Inner Critic 

Jika champs berpikir “Aku benci diriku sendiri,” kemungkinan besar champs memiliki suara batin negatif yang selalu merendahkan diri sendiri. Suara kritik dari dalam diri ini mungkin bentuk dari membandingkan diri dengan orang lain atau pernyataan bahwa kita tidak cukup baik. Pikiran-pikiran ini dapat membuat champs merasa seperti orang yang terbuang atau tidak menjadi diri sendiri ketika sedang bersama orang lain. Berikut ini adalah beberapa hal yang mungkin dikatakan oleh kritikus batin kita: 

  • “Ini semua adalah salah ku.”
  • “Kenapa aku tidak bisa seperti mereka? Orang lain lebih baik daripada diriku.”
  • “Aku tidak akan pernah berhasil tidak peduli seberapa keras aku berusaha.”
  • “Aku akan mengacaukan hal ini seperti ketika aku mengacaukan hal lainnya.”
  • “Mengapa orang seperti itu menyukaimu? Pasti ada motif tersembunyi.”
  • “Kamu tidak bisa memercayai siapa pun. Mereka hanya akan mengecewakanmu.”
  • “Aku tidak pernah puas dengan kinerja diriku, aku membuat kesalahan.”

Jika champs memiliki suara-suara tersebut di kepala, kamu mungkin akan percaya bahwa jenis pemikiran kritik ini adalah kebenaran. Jika suara tersebut mengatakan bahwa kita tidak berharga, bodoh, atau tidak menarik, kita akan sangat mungkin memercayai hal-hal tersebut. Melalui pikiran-pikiran tersebut, akan muncul keyakinan bahwa kita memang tidak layak mendapatkan cinta, kesuksesan, kepercayaan diri, atau kesempatan untuk melakukan kesalahan.

“If you have a negative core belief about yourself, you will not be able to understand other people’s motives. This can directly affect an interpersonal relationship and how you view yourself within the dynamic.”

  • Allie Soss

Menghentikan Siklus Self-Hatred 

Hidup dengan kebencian terhadap diri sendiri tentu sangat melelahkan, menguras tenaga, dan membuat kita merasa terisolasi. Ada beberapa langkah yang dapat champs lakukan untuk menenangkan kritik dari dalam diri kita dan melangkah maju dengan cara-cara yang lebih positif. Menghentikan kebencian terhadap diri sendiri, membutuhkan kombinasi dari bantuan langsung dan upaya jangka panjang menuju self-compassion. Bantuan jangka pendek untuk mendapatkan kelegaan adalah dengan melatih pernapasan dalam-dalam atau terlibat dalam kegiatan yang membawa kegembiraan sementara. Bantuan jangka panjang dapat dilakukan dengan mengatasi akar penyebab kebencian terhadap diri sendiri, mencari bantuan profesional jika diperlukan, dan berkomitmen untuk mempraktikkan perawatan diri, serta penerimaan diri secara konsisten.

  1. Give yourself Time

Penting untuk diingat bahwa mengubah cara pandang terhadap diri sendiri bukanlah sesuatu yang akan terjadi dalam semalam. Menyediakan waktu dan ruang bagi diri kita sendiri untuk mengidentifikasi area spesifik yang dihadapi atau untuk menyadarkan diri tentang bagaimana pandangan diri memengaruhi hubungan dengan diri sendiri dan orang lain adalah langkah pertama yang bisa dilakukan. 

2. Talk Back to Your Inner Critic

Ketika kita mulai lebih menyadari emosi kita dan pemicunya, cobalah untuk mengidentifikasi pikiran-pikiran yang kita miliki ketika dihadapkan pada peristiwa negatif. Tanyakan pada diri sendiri apakah pikiran tersebut realistis atau apakah kita sedang terlibat dalam distorsi pikiran. Cobalah untuk melawan intimidasi dalam diri dengan argumen yang bertentangan. Jika kesulitan untuk membangun suara yang kuat sendirian, bayangkan diri kita sendiri berperan sebagai orang yang lebih kuat yang kita kenal, seperti teman, orang terkenal, atau pahlawan super. Lalu, berbicara kembali kepada suara kritis di kepala kita.

3. Menemukan Kekuatan Diri

Mengidentifikasi kekuatan diri dapat membantu meredam kebencian terhadap diri sendiri. Bila kita merasa sulit untuk menemukannya sendiri, champs dapat mempertimbangkan untuk meminta pendapat orang lain. Mengidentifikasi hal-hal positif yang spesifik dalam hidup adalah cara untuk berfokus pada sesuatu yang positif tentang diri sendiri.

4. Tetapkan Tujuan yang Realistis & Rayakan Pencapaian Kecil

Menciptakan tujuan yang dapat dicapai adalah strategi untuk meningkatkan harga diri dan melawan kebencian terhadap diri sendiri. Hal yang tidak kalah penting adalah mengakui dan merayakan setiap pencapaian, sekecil apa pun itu. Ingatlah, setiap pencapaian kecil berkontribusi pada kemajuan diri kita secara keseluruhan.

5. Berada bersama Orang-orang yang mendukung

Memiliki orang-orang yang percaya pada kita dan mendapatkan sambutan positif dari mereka, dapat membantu untuk melawan self-hatred dan mengatasi kritik dari dalam diri kita. Selain itu, mengelilingi diri dengan orang-orang yang melihat diri mereka sendiri dan orang lain secara positif, dapat menginspirasi kita untuk menjadi lebih baik kepada diri sendiri. Kata-kata positif dari mereka dapat menjadi model self-compassion kepada diri sendiri.

6. Practice Self-Care

Perawatan diri adalah praktik mendasar untuk memiliki aktivitas yang meningkatkan kesehatan fisik, emosional, dan mental kita. Ada banyak jenis perawatan diri yang berbeda dan penting untuk menemukan apa yang cocok untuk diri kita sendiri.

7. Belajar Menerima Pujian

Jika kita memandang diri sendiri dengan penuh kebencian, maka akan sulit untuk menerima pujian. Bahkan pujian tersebut mungkin terasa asing dan membuat tidak nyaman, sehingga kita akan mengabaikannya. Mempelajari cara menerima pujian akan membutuhkan usaha dan waktu. Ketika seseorang memuji diri kita, cobalah untuk mengucapkan “terima kasih” dan berhenti sampai di situ. Tahan keinginan untuk menindaklanjutinya dengan respons yang mengkritik diri sendiri atau meremehkan.

8. Practice Forgiveness

Kebencian terhadap diri sendiri sering kali berpusat pada momen masa lalu atau emosi yang menyakitkan, seperti rasa malu, perasaan bersalah, kemarahan, atau rasa tidak berdaya. Di area tersebut, tidak ada ruang untuk memaafkan diri sendiri dan menerima diri kita apa adanya. Lakukan yang terbaik untuk tetap berada di masa sekarang dan fokuslah pada seberapa jauh kita telah melangkah. Seiring berjalannya waktu, hal ini akan membantu kita mengurangi kebencian terhadap diri sendiri dan mendapatkan rasa kasih sayang terhadap diri sendiri.

Champs, dapat mulai dari memahami akar penyebab self-hatred dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi self-hatred yang dialami. Semoga champs dapat melepaskan diri dari belenggu pikiran negatif, menjalani hidup yang lebih bahagia dan bermakna, serta lebih mencintai dan membangun hubungan yang positif dengan dirimu sendiri. 

“Remember, self-love is a skill that takes practice, but over time, you can learn to treat yourself with the love and respect you deserve.”

Tanpa kita sadari self-hatred dapat secara signifikan memengaruhi kehidupan sehari-hari, hubungan, atau kesejahteraan secara keseluruhan. Maka, bila hal champs kesulitan untuk menemukan jalan keluar dan perlu mencari bantuan profesional. Focus on the Family Indonesia siap membantu champs agar bisa berdiskusi dengan tenaga profesional melalui layanan konseling yang disediakan FOFI. Champs dapat menghubungi kami melalui direct message Instagram kami @noapologiesindonesia atau melalui WhatsApp pada nomor +6282110104006.

Referensi:

Clarke, J. (2023, July 18). What is Self-Loathing? Verywell Mind. https://www.verywellmind.com/ways-to-stop-self-hatred-4164280 

Harrison, P., Lawrence, A. J., Wang, S., Liu, S., Xie, G., Yang, X., & Zahn, R. (2022). The psychopathology of worthlessness in Depression. Frontiers in Psychiatry, 13. https://doi.org/10.3389/fpsyt.2022.818542

Uncategorized

Date Nights: Cherish the Moments, Rekindle the Love

Couples, kapan terakhir kali anda bersama pasangan menikmati waktu berdua untuk pergi berkencan?

Setelah menikah, banyak faktor yang menyebabkan pasangan terjebak dalam rutinitas harian yang penuh tanggung jawab, seperti masalah pekerjaan, pekerjaan rumah tangga, dan juga tugas mengasuh anak yang sering kali menjadi prioritas utama. Semua hal tersebut dapat membuat pasangan tidak memiliki waktu untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama satu sama lain. Namun, penting untuk diingat bahwa pernikahan memerlukan usaha dan perhatian terus-menerus untuk tetap tumbuh dan menjadi kuat seiring waktu. Salah satu cara yang paling efektif untuk menjaga keintiman dan komitmen dalam hubungan pernikahan adalah dengan tetap meluangkan waktu untuk berkencan, meskipun couples sudah menikah dan memiliki banyak tanggung jawab. Date night, meskipun sederhana dapat menjadi cara untuk menjaga kualitas hubungan yang sehat dan memberi ruang bagi pasangan saling membagi kasih satu sama lain.

Banyak penelitian yang dilakukan untuk memahami faktor-faktor yang dapat mendukung pernikahan yang sehat dan meningkatkan kepuasan pernikahan, terutama bagi pasangan yang sedang menghadapi krisis. Hal ini sangat penting untuk menjaga hubungan jangka panjang karena pada kenyataannya, keluarga akan terus melewati berbagai tahap kehidupan yang memerlukan penyesuaian dan perubahan. Menurut Narciso dan Costa (1996), kualitas hubungan dan kepuasan pernikahan dalam berbagai aspek kehidupan pasangan berhubungan dengan dua dimensi utama, yaitu cinta dan fungsi suami-istri. Fungsi suami-istri merujuk pada bagaimana pasangan mengatur dan mengelola hubungan dalam keluarga mereka, yang mencakup hal-hal seperti pembagian peran, waktu luang, otonomi atau privasi, komunikasi, konflik, serta hubungan dengan orang di luar keluarga. Sementara itu, cinta berkaitan dengan perasaan yang dimiliki masing-masing pasangan terhadap satu sama lain atau terhadap hubungan mereka. Cinta ini mencakup berbagai aspek seperti perasaan dan ekspresi emosional, seksualitas, keintiman emosional, rasa keberlanjutan hubungan, serta pandangan terhadap karakter fisik dan psikologis pasangan (Narciso & Costa, 1996).

Meskipun couples sudah melalui fase jatuh cinta dan menikah, penting untuk diingat bahwa cinta dalam pernikahan membutuhkan pemeliharaan yang berkelanjutan. Banyak orang mungkin beranggapan bahwa setelah menikah, cinta tersebut akan tetap otomatis bertahan tanpa perlu usaha lebih, namun kenyataannya cinta di dalam pernikahan perlu untuk terus dipupuk agar rasanya tidak memudar. Oleh karena itu, menjadwalkan waktu khusus satu sama lain untuk date night, dapat memberikan ruang bagi hubungan untuk berkembang, menjaga komunikasi tetap terbuka, dan memperkuat ikatan emosional antar pasangan. Membuat jadwal rutin untuk pergi berkencan dengan pasangan juga menunjukkan komitmen dan prioritas terhadap hubungan pernikahan anda. Berkencan sangat penting untuk menjaga agar pernikahan anda tetap menarik dan menghidupkan kembali semangat yang dimiliki oleh kedua pasangan. 

Berdasarkan penelitian oleh Wilcox & Dew (2023), date night sejalan dengan hubungan pernikahan yang lebih bahagia, 83% istri dan 84% suami yang melakukan date night secara teratur merasa sangat bahagia dalam pernikahan mereka. 71% istri dan 77% suami yang memiliki kencan malam secara teratur sangat senang dengan komunikasi mereka, dibandingkan dengan 51% istri dan 59% suami yang tidak memiliki kencan malam secara teratur. Serta, 75% istri dan 73% suami yang melakukan kencan malam secara teratur melaporkan sangat berkomitmen terhadap pernikahan mereka, dibandingkan dengan 53% istri dan 57% suami yang tidak melakukan kencan malam secara teratur.

Tujuan dari kencan adalah untuk menyediakan waktu berkualitas, dimana couples bisa menikmati waktu bersama dengan pasangan, tanpa gangguan dari orang lain atau masalah sehari-hari. Date night tidak selalu harus dilakukan di malam hari atau dalam bentuk acara besar, yang terpenting adalah ketika couples dapat menghabiskan waktu bersama, menikmati momen sederhana, dan memperkuat ikatan emosional di antara pasangan. Hal tersebutlah yang memperkuat, mengapa kencan tidak seharusnya berhenti hanya karena pasangan sudah menikah. 

“Date nights help to maintain a healthy marriage and keep a couple on the same page in their relationship.” – Erin Smalley

 

Why Dating Matters for Married Life

  1. Maintaining Connection
    Hidup setelah pernikahan bisa menjadi salah satu fase tersibuk dengan banyaknya tanggung jawab dan komitmen yang ada. Kencan secara teratur dapat membantu untuk tetap terhubung dan dekat secara emosional dengan pasangan. Ketika couples meluangkan waktu khusus untuk satu sama lain, couples dapat berbicara lebih dalam, berbagi perasaan, atau bahkan hanya menikmati kebersamaan dengan cara yang tidak mungkin dilakukan di tengah kesibukan hidup sehari-hari. Kencan membantu couples menjaga hubungan agar tetap hidup, memperkuat komunikasi, dan mengingatkan kembali pasangan akan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi semua tantangan yang ada.
  2. Komunikasi Intens
    Kencan mendorong terciptanya komunikasi yang terbuka dengan memberikan suasana yang santai untuk couples dapat mendiskusikan berbagai aspek kehidupan, berbagi pikiran dan perasaan, dan memperkuat pemahaman terhadap satu sama lain. Hal ini penting untuk dilakukan  karena setiap dari kita akan mengalami perubahan dalam diri dan juga hubungan yang berkembang. Date night dapat membantu pasangan untuk tetap “up to date” dengan kehidupan satu sama lain dan menawarkan dukungan untuk menghadapi tantangan-tantangan yang ada.
  3. Rekindling Romance
    Kencan memungkinkan pasangan untuk menjaga romantisme tetap hidup dalam hubungan pernikahan. Hal ini memberikan kesempatan bagi pasangan untuk mengekspresikan cinta, kasih sayang, dan penghargaan satu sama lain, yang dapat mencegah hubungan menjadi monoton dan kurang spesial lagi. Ketika pasangan meluangkan waktu satu sama lain, baik itu melalui aktivitas sederhana atau sesuatu yang lebih istimewa, hal tersebut dapat menjadi pengingat alasan pasangan jatuh cinta sejak awal. Maka dari itu, kencan bukan hanya sekadar pergi keluar bersama, tetapi lebih berfokus pada memperkuat dan merayakan hubungan dengan cara yang menyenangkan, serta berarti.
  4. Menghilangkan Stres
    Kehidupan sehari-hari yang sering kali dipenuhi dengan tekanan dan tanggung jawab, dapat membuat pasangan merasa stres. Dalam situasi seperti itu, hubungan juga dapat terpengaruh bila kita tidak memberikan perhatian yang cukup pada pasangan kita. Dengan pergi berkencan, kita diberikan kesempatan untuk sejenak melupakan sejenak semua kekhawatiran, memberi ruang untuk bersantai dan menjadi cara yang baik untuk “mereset” suasana hati, serta mempererat hubungan pernikahan. 
  5. Quality Time
    Menghabiskan waktu berkualitas bersama pasangan adalah kunci untuk membangun hubungan yang sehat dan langgeng. Saat kita menghabiskan waktu bersama, kita tidak hanya berbagi pengalaman, tetapi juga membangun pemahaman yang lebih dalam tentang kepribadian, nilai, dan harapan masing-masing. Kencan malam memberikan kesempatan untuk pasangan dapat berfokus pada satu sama lain tanpa adanya gangguan. Ketika kita benar-benar hadir dan terlibat sepenuhnya dengan pasangan, misalnya dengan meletakkan ponsel dan memberi perhatian penuh pada pasangan kita. Tanpa adanya gangguan, couples bisa saling mendengar dengan lebih baik, berbagi cerita, atau hanya menikmati kebersamaan yang tenang.
  6. Exploring New Experiences
    Banyak pasangan yang kehilangan momen dengan hobi dan minat yang mereka miliki, saat mereka telah memasuki dunia pernikahan yang penuh dengan tanggung jawab baru. Dengan berkencan, couples dapat mencoba aktivitas baru bersama atau mengunjungi kembali tempat-tempat favorit yang memiliki kenangan spesial. Ketika pasangan mencoba hal-hal baru bersama, baik itu olahraga baru, hobi, atau menjelajahi tempat yang belum pernah dikunjungi sebelumnya, hal ini dapat memberikan suasana baru yang menyenangkan dalam hubungan. Perasaan dan suasana baru juga membantu menghindari rutinitas yang membosankan dan membantu memperkuat kedekatan antara pasangan dengan berbagi pengalaman yang unik dan menyenangkan. Tak kalah pentingnya, dengan berbagi pengalaman bersama memungkinkan pasangan untuk tumbuh bersama, baik dalam hal kesenangan, tantangan, maupun kebahagiaan yang akan menciptakan kenangan indah untuk dikenang sepanjang hidup.

Dengan meluangkan waktu untuk terus berkencan, couples tidak hanya menjaga hubungan tetap hidup dan penuh cinta, tetapi juga memperkuat fondasi pernikahan yang bertahan lama. 

Jadi, apa rencana date night anda bersama pasangan?

Focus on the Family Indonesia menyusun acara khusus untuk pasangan suami istri yang ingin mempererat hubungan dan menghidupkan kembali kehangatan cinta dalam pernikahan anda. Kegiatan “Date Night akan mencakup berbagai aktivitas pasangan dan tentunya makan malam bersama dengan orang terkasih. Informasi lebih lanjut dapat couples dapatkan melalui direct message Instagram kami @focusonthefamilyindonesia atau WhatsApp pada nomor +6282110104006.

“The benefits of date nights are increased connection and a reminder of why the couple wants to be together.”  – Mc Kinney

 

Referensi:

Narciso I., Costa M. E. (1996). Amores satisfeitos, mas não perfeitos [Satisfied but not

 perfect loves]. Cadernos de Consulta Psicológica, 12, 115–130. 

Wilcox, W. B., & Dew, J. P. (2023). The Date Night Opportunity: What Does Couple Time Tell Us About the Potential Value of Date Nights? Second Edition. https://wheatley.byu.edu/00000186-36b4-d791-adce-f7b7b0ae0001/nmp-datenightreport-2023-final-pdf 

Uncategorized

Kebahagiaan Finansial, Tips Mengatur Keuangan dalam Pernikahan

Couples, mengetahui cara mengatur keuangan bersama adalah salah satu bagian terpenting dari suatu pernikahan. Dalam hubungan apabila ada perspektif yang berbeda tentang uang, maka di kemudian hari hal tersebut dapat menimbulkan masalah bagi hubungan pernikahan. Misalnya, menurut kita suatu pengeluaran sudah masuk akal dan bijaksana, mungkin akan tampak pelit di mata pasangan kita.

Sebelum pernikahan, sangat baik bila couples membicarakan dan melakukan perencanaan mengenai keuangan terlebih dahulu. Keputusan tentang bagaimana menangani keuangan dalam pernikahan, akan memiliki dampak jangka panjang bukan hanya bagi kita sebagai individu, tapi juga sebagai pasangan. Keputusan untuk menggabungkan keuangan sebagai pasangan yang baru menikah, seringkali juga melibatkan trial and error. Penting bagi couples untuk membicarakan terkait bagaimana nantinya akan mengelola rekening bank, pengeluaran harian, penganggaran, dan banyak lagi yang idealnya dilakukan sebelum melangkah ke pelaminan.

Mengatur keuangan bisa menjadi salah satu topik tersulit bagi pasangan muda. Namun, tidak peduli seberapa sulit untuk membahasnya, dua kata yang paling penting untuk diingat ketika berbicara tentang uang dan pernikahan adalah jangan pernah berbohong. Kejujuran sangat penting untuk kesuksesan hubungan apa pun, termasuk setiap percakapan terkait uang. Berbohong tentang keuangan kepada pasangan dapat membuat hilangnya rasa percaya satu sama lain yang pada akhirnya dapat menyebabkan perceraian.

Menurut laporan Statistik Indonesia, sebanyak 516.344 perceraian terjadi di Indonesia pada tahun 2022. Faktor ekonomi bertanggung jawab atas 110.939 kasus (atau 24,75% dari total kasus) dan menjadi penyebab kedua perceraian terbanyak. Data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dari Dirjen Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung mencatat 408.347 perceraian sepanjang tahun 2023, dengan 108.488 kasus perceraian yang disebabkan oleh masalah ekonomi.

Metode Mengatur Keuangan sebagai Pasangan

Couples biasanya mengelola keuangan dengan salah satu dari tiga cara berikut, secara terpisah, bersama-sama, atau melalui kombinasi keduanya. Perlu dipahami, bahwa setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing yang perlu disesuaikan dengan situasi dan kondisi setiap pasangan.

  1. Separate Accounts
    Banyak pasangan ingin memiliki rekening terpisah, terutama jika mereka terbiasa menjaga keuangan mereka sendiri. Sistem akuntansi yang terpisah dapat membantu memperjelas perbedaan pendapatan, utang, dan potensi konflik karena perbedaan kepribadian. Namun, rekening terpisah membutuhkan lebih banyak komunikasi tentang siapa yang membayar untuk apa. Beberapa pasangan mungkin lebih suka membagi biaya secara merata, sementara yang lain mungkin lebih suka memotong biaya berdasarkan pendapatan masing-masing. Melacak pengeluaran dapat dibantu dengan menggunakan spreadsheet penganggaran bersama atau kartu kredit bersama.
  2. Joint Accounts
    Mengelola keuangan dengan rekening bersama dapat menyederhanakan banyak hal bagi pasangan. Semua pengeluaran keluarga dibayarkan dari satu rekening. Dengan menggunakan perencana, spreadsheet, penganggaran khusus, atau aplikasi penganggaran, melacak pengeluaran menjadi lebih mudah.
  3. Combination of Separate and Joint Accounts
    Pendekatan hibrida antara rekening terpisah dan rekening bersama dapat membantu couples mencapai keseimbangan. Metode ini memungkinkan semua pendapatan dimasukkan ke rekening bersama yang digunakan untuk pengeluaran bersama, sementara setiap pasangan memiliki rekening pribadi dengan transfer bulanan yang ditetapkan. Semua tabungan, utang, dan dana pensiun dikelola bersama. “Dana pribadi” ini memungkinkan untuk melakukan pembelian secara independen tanpa penilaian dari salah satu pihak.  Jumlah yang ditransfer ke rekening pribadi harus dibicarakan dan disetujui untuk menghindari konflik oleh pasangan.

Tips for Managing Money as a Couple

  • Discuss your lifestyle choices together
    Semua orang memiliki cara berpikir tentang uang yang berbeda dan yang bertentangan biasanya menarik. Salah satu dari couples mungkin menjadi penyimpan, tapi yang lain lebih cenderung untuk membelanjakan uang yang ada. Mencari tahu gaya masing-masing dalam menggunakan dan mengelola uang, juga couples harus bisa beradaptasi akan hal tersebut. Jika pasangan kita termasuk ke kategori cukup boros, setujui bersama beberapa batasan yang perlu dilakukan. Buat harapan yang jelas dan temukan kesamaan di antara perbedaan tipe pengeluaran.Masalah utama terkait uang dan hubungan pernikahan tidak berasal dari perbedaan personality. Sumber masalah adalah jika salah satu dari kita tidak mendengarkan masukan dari yang lain atau menolak untuk menangani masalah keuangan secara keseluruhan. Kita dan pasangan kita, berdua berada dalam satu tim yang sama untuk menyusun anggaran secara bersama, gunakan perbedaan kepribadian antar pasangan untuk menjadi tim yang bersatu dan lebih kuat lagi.
  • Menyusun anggaran bersama
    Upayakan untuk membuat anggaran bersama, hal ini akan membantu couples mengawasi cara pendapatan dibelanjakan dan menemukan cara untuk meningkatkan keuangan keluarga. Hiduplah sesuai kemampuan finansial, jangan menghabiskan lebih dari apa yang didapatkan dari pasangan atau diri kita. Menyiapkan anggaran untuk kebutuhan yang perlu dibelanjakan, dana darurat dan hiburan, guna memastikan kita tetap pada anggaran dan perencanaan ketika membeli sesuatu di masa mendatang.
  • Hindari pengeluaran impulsif atau pinjaman
    Sebaiknya bicarakan masalah keuangan dengan pasangan terlebih dahulu, daripada berkomitmen untuk menghabiskan banyak uang hanya karena keinginan diri sendiri.
  • Don’t let salary differences come between you.
    Dalam kebanyakan pasangan, salah satu dari mereka mungkin memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada yang lain. Pada beberapa kasus, pasangan yang memiliki pendapatan tertinggi akan merasa lebih berhak untuk berbicara paling banyak. Pasangan yang berpenghasilan lebih rendah atau tinggal di rumah untuk mengurus anak, mungkin merasa bahwa mereka tidak seharusnya banyak berbicara. Banyak ibu rumah tangga yang merasa bersalah karena membahas anggaran atau bahkan membelanjakan uang untuk hal-hal yang tidak perlu.
    Namun, ingat bahwa couples berada dalam tim yang sama dan memiliki hak yang sama untuk mengatur pernikahan dan keuangan keluarga. Selain itu, bagi pasangan yang memiliki pendapatan lebih besar, jangan pernah berpikir bahwa lebih berhak atas uang tersebut. Hal Itu hanya akan menghasilkan masalah dalam hubungan pernikahan nantinya.


    “It’s not yours or mine, it’s ours. There’s no reason to hold a higher income over the other’s head. You’re on the same team. Start acting like it.” –
    Rachel Cruze

  • Set expectations and financial goals
    Jika couples ingin mulai membuat kemajuan nyata dalam keuangan bersama, duduklah dan tetapkan beberapa tujuan bersama. Berpikirlah tentang bagaimana kehidupan yang ingin dimiliki untuk satu, lima, sepuluh, atau bahkan dua puluh tahun dari sekarang, dan pikirkan apa yang perlu dilakukan untuk mewujudkannya. Pasangan yang baru menikah perlu mendiskusikan tentang masa pensiun dan tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah atau berlibur. Jika memungkinkan, kedua pasangan perlu berkontribusi pada rekening pensiun dan menyiapkan tabungan untuk kebutuhan masa depan.

    Dalam hal uang dan hubungan, ekspektasi yang tidak terpenuhi dapat menyebabkan banyak konflik, terutama ketika kita mengharapkan segala sesuatunya berjalan dengan lancar. Contohnya, kita mungkin akan kecewa saat merayakan ulang tahun pertama pernikahan di apartemen sewa, jika kita selalu berpikir bahwa kita harus segera membeli rumah setelah menikah. Buatlah ekspektasi yang realistis dengan pasangan dan tidak kehilangan harapan karena beberapa tujuan yang belum tercapai. 

50/30/20 Rule

Aturan anggaran 50/30/20 adalah pendekatan penganggaran yang membagi pendapatan setelah pajak menjadi tiga kategori pengeluaran: 50% untuk kebutuhan, 30% untuk keinginan, dan 20% untuk tabungan. Kebutuhan didefinisikan sebagai tagihan yang diperlukan untuk bertahan hidup, seperti pembayaran sewa atau cicilan rumah, bahan makanan, utilitas, dan cicilan mobil. Keinginan mencakup pengeluaran yang bersifat opsional seperti makan di luar, keanggotaan gym, atau tiket konser. Sebagai pasangan, sangat mungkin untuk memutuskan menggunakan aturan anggaran 50/30/20 sebagai cara untuk mengalokasikan penghasilan bersama pasangan.

Saatnya couples untuk berhenti membuat kesalahan-kesalahan terkait keuangan dalam pernikahan dan temukan titik temu untuk berdamai. Membina pernikahan yang solid membutuhkan waktu dan kesungguhan. Hal ini bisa menjadi proses yang canggung atau bahkan membuat frustasi, tapi couples bisa belajar bagaimana mendiskusikan keuangan dengan cara yang lebih produktif. Tidak ada pendekatan yang cocok untuk semua pasangan, setiap pasangan harus memutuskan apa yang terbaik untuk mereka dan hubungan mereka. Metode apa pun bisa berhasil selama anda berdua berada dalam tim yang sama dan menjaga jalur komunikasi tetap terbuka.

“Deciding to spend your life with someone is a big decision. You’re working through the process of merging every other area of your life. And at the same time, you have to figure out how you’re going to manage your finances as a couple.” – Erin Gobler

 

Focus on the Family Indonesia mendukung para couple melalui layanan konseling pasangan dan program Journey to Us. Kami berkomitmen untuk membantu memelihara hubungan pernikahan yang harmonis bersama pasangan Anda, termasuk dalam perencanaan keuangan bersama pasangan. Couples dapat menjangkau kami melalui direct message Instagram kami @focusonthefamilyindonesia atau WhatsApp pada nomor +6282110104006.

Referensi:

Anania, K. (2024, October 21). Combining finances as a newly married couple. Investopedia. https://www.investopedia.com/articles/personal-finance/030716/managing-money-couple.asp 

Annur, C. M. (2023, March 2). Pertengkaran Terus-Menerus, Faktor Utama Penyebab Perceraian di Indonesia pada 2022. Katadata. https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/68ff7785d5943d8/pertengkaran-terus-menerus-faktor-utama-penyebab-perceraian-di-indonesia-pada-2022

Annur, C. M. (2023, March 2). Pertengkaran Terus-Menerus, Faktor Utama Penyebab Perceraian di Indonesia pada 2022. Katadata. https://databoks.katadata.co.id/demografi/statistik/68ff7785d5943d8/pertengkaran-terus-menerus-faktor-utama-penyebab-perceraian-di-indonesia-pada-2022 

 Cruze, R. (2024, May 23). Money and Marriage: 7 tips for a Healthy relationship. Ramsey Solutions. https://www.ramseysolutions.com/relationships/the-truth-about-money-and-relationships?srsltid=AfmBOoqgEDwb58K2FsFzfyG3BAhc3JhPUh2iZowX817WTl5HPrbWGIcX 

 

Uncategorized

Lost in the 20s: Menemukan Makna dalam Quarter Life Crisis

Champs, memasuki usia 20-an. Sebagian orang mungkin merasakan perasaan tertinggal karena menganggap orang lain yang sebaya memiliki pencapaian yang lebih baik daripada dirinya, lalu mempertanyakan keputusan, identitas, dan hubungan yang sedang dijalani.  Hal tersebut dapat menjadi tanda bahwa champs sedang berada pada fase quarter life crisis. 

Saat transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, dikenal satu istilah yaitu quarter life crisis yang menggambarkan periode penuh tantangan bagi banyak orang. Pada periode ini, banyak dari mereka yang mempertanyakan tujuan hidup yang menyebabkan perasaan takut tertinggal, tidak berdaya, bimbang, dan khawatir. Namun, mengalami quarter life crisis adalah hal yang normal terjadi.

Apa itu quarter life crisis?

Kebingungan yang disebabkan oleh banyaknya pilihan hidup, perubahan yang terus terjadi, dan kepanikan akibat perasaan tidak berdaya dapat menyebabkan krisis dalam hidup, yang disebut dengan quarter life crisis (Robbins & Wilner, 2001). Menurut Atwood dan Scholtz (2008), quarter life crisis merupakan sebuah tahap perkembangan, dimana setiap orang seharusnya dibentuk untuk memiliki karakter yang kuat, namun apabila individu tidak berhasil melewati tahap ini dengan baik, maka ia akan mengalami gangguan psikologis seperti kecemasan, stres, dan frustrasi. Quarter life crisis dapat didefinisikan sebagai tahap perkembangan yang muncul ketika seseorang menghadapi perubahan akibat keluar dari zona nyaman, serta menghadapi ketidakstabilan dan banyaknya pilihan hidup, yang membuatnya merasa tidak berdaya dan takut menghadapi masa depan (Linarto et al., 2024).

Quarter life crisis terjadi dari pertengahan-akhir usia 20-an hingga awal-pertengahan usia 30-an. Berdasarkan survei LinkedIn Corporate Communications menunjukkan bahwa 75% orang dewasa berusia antara 25 dan 33 tahun mengalami krisis ini. Perlu dipahami bahwa bentuk krisis yang dialami setiap orang berbeda dari satu individu dengan individu lainnya karena perbedaan kehidupan yang dijalani. Beberapa orang mungkin mengalami kekecewaan karena karir yang tidak berjalan sesuai harapan, yang lain memiliki kekhawatiran tidak bisa menikah dan memiliki anak. Sisanya mungkin bergulat dengan kekecewaan karena hidup yang berjalan tidak sesuai harapan. Secara keseluruhan, mereka yang mengalami quarter life crisis biasanya ditandai dengan rasa tidak yakin tentang keputusan penting dan pertanyaan tentang makna hidup mereka.

Meskipun gagasan tentang quarter life crisis mungkin terasa menakutkan, menurut Gempito dan Yuwono (2022), quarter life crisis akan membawa seseorang pada perilaku tertentu yang mendorong mereka untuk mencapai resiliensi seperti menjadi lebih religius, bertanggung jawab, dan mampu mengevaluasi diri untuk mencari solusi yang lebih baik untuk masalah mereka. Jika individu menyadari apa yang terjadi padanya dan mengatasi perasaan tersebut, individu akan merasa lebih bahagia dan lebih percaya diri dengan keputusan yang diambilnya. Juga, dapat membantu individu menghadapi mid-life crisis, dua puluh tahun kemudian.

“If you believe you’re going through a crisis, then you probably are.” – Tess Brigham

 

Hal yang dapat menyebabkan quarter life crisis

Beberapa orang memiliki keyakinan bahwa mereka harus mencapai harapan dari masyarakat masyarakat untuk menjadi anggota masyarakat yang dihormati. Artinya, individu harus menyelesaikan studi pada jangka waktu tertentu, mendapatkan gelar lanjutan, lalu mendapatkan pekerjaan yang ideal. Mereka juga didikte untuk memilih pasangan yang tepat, membeli sebuah rumah, dan memulai sebuah keluarga. Ketika melihat teman-teman mereka mungkin lebih maju dalam karir, telah menikah, dan memiliki anak, sementara dirinya terjebak dalam pekerjaan atau hubungan yang buntu. Hal ini dapat menimbulkan perbandingan negatif yang dapat membuat individu lebih rentan terhadap quarter life crisis. Beberapa orang juga mungkin mengalami quarter life crisis saat bergumul untuk menjalani kehidupan, sesuai dengan prinsip-prinsip pribadi mereka daripada hanya mengikuti aturan di masyarakat. 

Tanda-tanda quarter life crisis

Ketika champs berada pada titik mempertanyakan setiap keputusan dan muncul perasaan tidak tenang yang berdampak secara profesional dan pribadi, adalah tanda champs mungkin mengalami quarter life crisis. Beberapa tanda lainnya, yaitu:

  • Tidak memiliki tujuan: Champs merasa hidup tanpa adanya tujuan, sehingga sering hadir perasaan gelisah dan memiliki keinginan untuk mengubah sesuatu dalam hidup.
  • Krisis identitas: Mempertanyakan identitas diri, termasuk meragukan keyakinan, tujuan, nilai, dan perasaan terhadap diri sendiri.
  • Ketidakpastian dalam karier: Ketidakyakinan dengan pilihan karier sendiri dan bertanya-tanya apakah kita telah memilih jalan yang salah, serta membuang-buang waktu untuk pendidikan dan pelatihan yang tidak sesuai untuk diri sendiri. 
  • Stres dalam hubungan: Champs merasa tidak yakin dengan hubungan yang dimiliki dan bertanya-tanya apakah hubungan asmara dan pertemanan tersebut akan bertahan.
  • FOMO: Perasaan takut tertinggal yang kuat dan jadi sering merasa bahwa kita tidak mengalami pencapaian, prestasi, atau pengalaman, seperti yang dialami oleh rekan-rekan kita. 
  • Keraguan: Kesulitan membuat keputusan dan khawatir tidak dapat mempercayai intuisi diri. 
  • Isolasi: Perasaan terputus dari orang lain atau mungkin merasa menarik diri dari orang yang dicintai. 
  • Keputusasaan: Champs mungkin merasa hidup terasa kosong dan stagnan, tetapi bersamaan dengan munculnya rasa putus asa yang membuat kita kesulitan untuk menemukan motivasi untuk berubah. 

How to Get Through a Quarter Life Crisis

Menghadapi krisis ini tidak harus membuat kita terjebak di dalamnya. Champs bisa belajar untuk mengelola emosi yang ada dan menavigasi masa transisi ini. Champs dapat mulai memahami pola-pola negatif yang mungkin perlu diubah dengan memperhatikan respons kita terhadap pemicunya. Namun, pada momen itu champs tidak harus untuk membuat perubahan yang drastis, sebaliknya champs bisa untuk berhenti dan menekan tombol “jeda” untuk merenungkan dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang diri.

  • Lakukan Refleksi Diri
    Pertimbangkan kekuatan, keterampilan, minat, kepercayaan, nilai, dan tujuan yang ada pada diri kita, dibandingkan dengan apa yang seharusnya kita miliki. Hal ini merupakan cara untuk mendapatkan kejelasan tentang apa yang paling penting dalam hidup kita. Pertama, pikirkan tentang orang, tempat, dan tindakan yang membuat kita merasa paling bahagia. Kemudian tulislah hal tersebut dan dilanjutkan dengan mengenali nilai-nilai dasar diri. Bayangkan kehidupan ideal kita dan bandingkan dengan kehidupan yang kita jalani saat ini. Tanyakan pada diri sendiri apa yang bisa diubah. Membuat jurnal atau berbicara dengan teman dekat tentang impian dan ambisi yang dimiliki adalah cara yang bagus untuk merefleksikan diri sebelum mengambil langkah selanjutnya.
  • Berhenti Membandingkan
    Membandingkan diri kita dengan orang lain adalah hal yang wajar. Namun, ada risiko perasaan tidak mampu jika kita terlalu sering terlibat dalam kebiasaan membandingkan diri. Entah itu pekerjaan, pendapatan, penampilan, atau hubungan dengan orang lain, mudah sekali untuk merasa bahwa teman atau kolega kita lebih bahagia daripada kita.Daripada membandingkan diri dengan orang lain, fokuslah untuk memperkaya hidup kita sendiri. Perlu diingat bahwa apa yang berhasil bagi orang lain belum tentu berhasil bagi kita.
  • Practice Self-Acceptance
    Sangat umum bagi orang dewasa muda saat ini untuk merasa bahwa mereka harus menjadi dan melakukan yang terbaik setiap saat. Namun, penting untuk tidak melupakan rasa kasih sayang terhadap diri sendiri dalam prosesnya. Ingat, tidak apa-apa untuk tidak memiliki hidup sesuai dengan yang direncanakan. Kita semua memiliki harapan tentang bagaimana hidup kita seharusnya, namun terkadang hidup tidak berjalan sesuai harapan. Ketika hal ini terjadi, anggaplah kemunduran itu sebagai sesuatu yang positif. Tujuan atau pencapaian yang terlewat tidak secara otomatis membuat kita gagal. Faktanya, kegagalan atau kemunduran datang dengan banyak pelajaran dan sering kali mengarah pada kesuksesan jika disikapi secara positif. Tidak masalah juga untuk meninggalkan pekerjaan atau hubungan karena kita menyadari bahwa hal tersebut sudah tidak sesuai. Alih-alih memberikan tekanan pada diri sendiri untuk mengubah hidup dalam sekejap, berlatihlah untuk menerima diri sendiri. Kita sedang berada dalam perjalanan yang terus berubah yang disebut kehidupan.
  • Menjalin Koneksi dan Komunitas
    Dukungan sosial adalah salah satu cara terbaik untuk melewati masa transisi yang sulit. Mengetahui bahwa kita tidak sendirian dan bahwa orang lain juga bergulat dengan masalah yang sama dapat melindungi kita dari risiko depresi. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa membangun komunitas dalam konteks kelompok pendukung dapat mengurangi kemungkinan penggunaan narkoba dan kekambuhan kesehatan mental. Hubungan semacam ini dapat memberikan dampak yang kuat terhadap kebahagiaan, kesejahteraan, dan kesehatan mental kita secara keseluruhan.
  • Mencari Bantuan Profesional
    Seorang konselor atau terapis dapat memberi kita ruang yang aman dan tidak menghakimi untuk kita dapat belajar lebih banyak tentang diri kita sendiri. Dalam terapi individu atau kelompok, kita akan menghadapi ketakutan yang sudah lama ada, menerima dukungan emosional, dan mendapatkan strategi mengatasi masalah. Dengan demikian, kita akan memiliki alat yang dibutuhkan untuk menavigasi dan keluar dari quarter life crisis. Pada akhirnya, kita akan keluar dari krisis ini dengan perasaan yang lebih tenang, lebih mengenal diri sendiri, dan harapan yang lebih kuat untuk masa depan.

Meskipun quarter life crisis adalah hal yang normal dan umum terjadi, bukan berarti hal tersebut tidak memengaruhi kesejahteraan dan motivasi seseorang. Mencari bantuan saat kita menghadapi perasaan ketidakpastian ini dapat membantu untuk mengubah pengalaman tersebut menjadi masa untuk mengembangkan diri. Kuncinya adalah terus belajar lebih banyak mengenai diri sendiri, mengeksplorasi pilihan yang ada, dan memperjelas nilai-nilai yang dimiliki.

“Caring for yourself and seeking support as you face different challenges can help you cultivate greater resilience as you transition through this phase of life.”

 

Apabila champs mengalami kebingungan dan kesulitan, Focus on the Family Indonesia siap membantu proses belajar lebih banyak tentang diri kita sendiri, champs bisa berdiskusi dengan tenaga profesional melalui layanan konseling yang disediakan FOFI. Champs dapat menghubungi kami melalui direct message Instagram kami @noapologiesindonesia atau melalui WhatsApp pada nomor +6282110104006.

Referensi:

Atwood, J. D., & Scholtz, C. (2008). The quarter-life time period: an age of indulgence, crisis or both? Contemporary Family Therapy, 30(4), 233–250. https://doi.org/10.1007/s10591-008-9066-2 

Linarto, M. I., Marchella, S., Valentina, N. P. E., Ceasaria, N. M. R., Dewa, N. a. G. R., & Yohanes, N. H. R. (2024). The role of Quarter-Life Crisis Toward Personal Growth Initiative in Emerging Adulthood. Psychopreneur Journal, 8(1), 16–25. https://doi.org/10.37715/psy.v8i1.3460 

New LinkedIn research shows 75 percent of 25-33 year olds have experienced quarter-life crises. (2017, November 15). New LinkedIn Research Shows 75 Percent of 25-33 Year Olds Have Experienced a Quarter-life Crisis. https://news.linkedin.com/2017/11/new-linkedin-research-shows-75-percent-of-25-33-year-olds-have-e  

Robinson, O. C. (2018). A Longitudinal Mixed-Methods case study of Quarter-Life Crisis during the Post-university Transition: Locked-Out and Locked-In forms in combination. Emerging Adulthood, 7(3), 167–179. https://doi.org/10.1177/2167696818764144  

Robbins,    A.,    &    Wilner,    A.    (2001). Quarterlife  crisis:  The  unique  challenges  of life in your twenties. New York, NY: Tarcher Pinguin. 

Uncategorized

Asah Keterampilan Motorik Si Kecil dengan Aktivitas Seru

Parents, melanjutkan pembahasan terkait keterampilan motorik anak di artikel sebelumnya. Di kesempatan kali ini, akan digunakan untuk membahas kegiatan bermain yang dapat dilakukan untuk mendukung perkembangan keterampilan motorik halus dan kasar anak. 

Baca juga: Rahasia di Balik Aktivitas Si Kecil: Perkembangan Motorik Anak

Sebelum membahas terkait kegiatan-kegiatan yang dapat parents berikan kepada anak anda. Mari terlebih dahulu kita membahas langkah-langkah menciptakan lingkungan yang aman dan dan menstimulasi anak-anak untuk beraktivitas.

Tips Menciptakan Lingkungan yang Menstimulasi Keterampilan Motorik

  1. Membatasi Screen Time untuk Mendorong Aktivitas Fisik
    Ketika parents mendorong anak-anak untuk aktif secara fisik alih-alih sekedar menghabiskan waktu di depan layar. Cara ini dapat mendukung perkembangan keterampilan motorik mereka. Bermain gadget dapat menyita waktu anak yang seharusnya digunakan untuk melakukan aktivitas yang meningkatkan kekuatan dan koordinasi tubuhnya, seperti bermain dan berolahraga. Parents perlu menciptakan aktivitas-aktivitas untuk mengisi waktu anak agar tidak menghabiskan waktu di depan layar, tetapi anak didukung untuk dapat beraktivitas fisik. Sangat penting untuk menciptakan lingkungan di mana anak-anak memiliki kesempatan untuk bergerak dan bermain secara fisik daripada hanya duduk diam di depan layar. Hal ini dapat mencakup kegiatan di luar ruangan, seperti olahraga, menari, atau bahkan permainan sederhana di dalam rumah. Selain mendukung perkembangan anak secara keseluruhan, parents sekaligus mendorong kebiasaan yang sehat untuk tumbuh kembang anak. 
  2. Menciptakan Lingkungan yang Aman untuk Motor Skill Development
    Parents, menciptakan lingkungan yang aman untuk pengembangan keterampilan motorik sangat penting untuk memastikan bahwa anak-anak dapat bereksplorasi dan bermain, tanpa risiko cedera. Hal ini termasuk menjaga area bermain anak dari potensi bahaya, seperti benda tajam, benda kecil yang berisiko tertelan oleh anak, dan furniture yang dapat membuat anak cedera. Parents juga dapat menggunakan mainan dan peralatan yang sesuai dengan usia anak, serta mengawasi kegiatan bermain untuk mencegah potensi bahaya yang tidak terduga. 
    Pemeriksaan berkala dan pengawasan yang berkelanjutan di area bermain merupakan langkah penting untuk menjaga lingkungan yang aman bagi anak-anak. Membatasi potensi bahaya yang ada di lingkungan bermain anak secara signifikan membantu kesehatan dan perkembangan mereka. Hal ini membantu menciptakan rasa aman dan mendorong mereka untuk bermain dan eksplorasi, yang sangat penting untuk pertumbuhan fisik, kognitif, dan emosional mereka.

Kegiatan untuk Melatih Motorik Kasar Anak

Obstacle courses dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan motorik kasar, seperti merangkak hingga berjalan, dari berlari hingga melompat. Obstacle courses juga dapat meningkatkan kekuatan, keseimbangan, perencanaan, dan koordinasi motorik, serta meningkatkan input sensorik. Obstacle courses yang paling penting tidak hanya mudah dilakukan tetapi juga sangat menyenangkan.

Indoor Obstacle Course for Kids at Home

  • Merangkak (Crawling)
    Merangkak meningkatkan kekuatan tubuh bagian atas dan bawah, melatih gerakan timbal balik, dan sangat bermanfaat untuk anak di segala usia. Ketika bayi merangkak di atas bantal dapat mendorong untuk bayi merangkak dengan tangan dan lututnya, bukan dengan perutnya. Anak-anak yang lebih besar dapat menggabungkan gerakan merangkak dengan berlari dan melompat.
    – Merangkak di atas bantal atau bantal sofa.
    – Merangkak naik/turun tanjakan yang terbuat dari bantal-bantal.
    – Merangkak melalui terowongan yang terbuat dari kotak atau selimut.
    – Merangkak di bawah tali atau selotip.
  • Melompat
    – Melompat ke atas/bawah dari sebuah pijakan.
    – Melompati rintangan, bantal, atau balok.
    – Melompat masuk dan keluar dari kotak atau bentuk yang terbuat dari mainan, selimut, atau tali.
  • Menendang, Melempar, dan Menangkap
    – Menendang bola masuk ke dalam gawang.
    – Lempar cincin mainan atau bola kecil ke dalam kotak.
    – Tangkap dan lempar bola dengan orang dewasa.
  • Berjalan dan Berlari
    Aktivitas berjalan dapat diubah menjadi aktivitas dengan gerakan lambat ataupun berlari. Berjalan mundur atau melangkah ke samping
    – Berjalan zig-zag dengan bantuan kerucut, mainan, dan bantal.
    – Berjalan menaiki/menuruni tanjakan.
    – Melangkahi rintangan pendek dan tinggi yang terbuat dari bantal, mainan, dan balok.
    – Berjalan di sepanjang balok keseimbangan yang terbuat dari bantal sofa atau selimut yang digulung.
    – Berjalan mengikuti garis.
    – Berlari dari atau ke suatu tempat secepat mungkin.
    – Berlari mengelilingi sebuah objek dan kembali ke garis start.

Outdoor Obstacle Course for Kids

  • Menari
    Menari dapat menjadi aktivitas yang menggerakkan seluruh tubuh anak sekaligus. Menari juga memberi kesempatan lebih banyak untuk memperluas variasi dan rentang gerak tubuh mereka.
  • Bermain di taman/playground
    Taman bermain biasanya menyediakan berbagai fasilitas permainan anak, seperti jungkat-jungkit, perosotan, ayunan, jembatan tali, kotak pasir, dan banyak lagi. Parents juga bisa mengajak mereka bermain permainan tradisional seperti petak umpet. lompat tali/karet, ular naga, engklek, dan banyak lagi permainan yang dapat dieksplor bersama anak untuk meningkatkan keterampilan motorik kasarnya. Permainan-permainan tersebut mendorong anak untuk melakukan berbagai gerakan, seperti duduk tegak, jalan lurus, melompat, dan mendorong.

    Parents bisa membuat obstacle course dan aktivitas anak yang menyenangkan dengan banyak mengeksplor permainan-permainan yang ada. Biarkan anak bersenang-senang dalam menyelesaikan misi dan tantangan selama bermain tersebut. 

Kegiatan untuk Melatih Motorik Halus Anak

  • Peeling and Placing Stickers
    Meminta anak untuk melepaskan dan menempelkan stiker, dapat membantu melatih jari-jari tangan mereka. Parents dapat memberikan tantangan tambahan dengan membuat lingkaran atau bentuk, dimana anak dapat meletakkan sticker tersebut. Menempatkan stiker di dalam target akan melatih koordinasi motorik visual yang dibutuhkan anak untuk memasukkan kancing ke dalam lubang pakaian.
  • Kerajinan Mozaik
    Anak dapat terlebih dulu merobek, menggunting, atau meremas kertas menjadi potongan-potongan kecil. Lalu, anak dapat diajari menempelkan potongan tersebut ke suatu gambar yang sudah disiapkan.
  • Menggambar dengan Kapur
    Menggambar di trotoar atau jalan akan membantu anak membangun kekuatan tangan dan jari, serta meningkatkan koordinasi sekaligus merangsang kreativitas.
  • Mengulur dan Mengikat Tali
    Memasukkan tali secara perlahan melalui manik-manik dapat meningkatkan memori otot. Parents dapat memulai dengan manik-manik yang lebih besar dan secara bertahap buatlah manik-manik yang lebih kecil, saat anak semakin mahir untuk memasukkan ke dalam tali.
  • Menyortir Koin atau Manik-manik
    Menyortir koin dan manik-manik akan membantu mengembangkan kekuatan tangan dan jari, serta mengajari anak cara mengidentifikasi benda-benda yang berbeda dan mengelompokkannya.
  • Menyusun Puzzle Dan Balok Mainan.
  • Memotong Garis.
  • Membuat Kreasi dengan Origami Kertas.
  • Membuat Patung atau Pajangan dari Clay

   

   

   

Parents, ketika melakukan aktivitas fisik dengan anak, bicarakan langkah-langkah aktivitas atau gerakan dengan kosakata yang mudah dipahami anak terkait aktivitas yang akan mereka lakukan. Juga, buatlah aktivitas yang sederhana dan menyenangkan untuk anak, akan lebih baik bila anak menguasai terlebih dahulu apa yang dapat mereka lakukan, sebelum melanjutkan ke tahap aktivitas yang lebih menantang.

Focus on the Family Indonesia mendukung para parent untuk membekali anak anda sesuai dengan tahap perkembangan mereka. FOFI menyediakan berbagai program dan layanan seputar parenting, seperti Parental Guidance, Parenting Seminar, dan Parenting Counseling. Parents dapat menghubungi kami melalui direct message Instagram kami @focusonthefamilyindonesia atau WhatsApp pada nomor +6282110104006.

Referensi:

Berger, S. (2024, June 3). 35 Fine motor activities: our therapists’ ultimate list. NAPA. https://napacenter.org/fine-motor-activities/ 

Reynolds, B. (2024, July 12). 25 obstacle course ideas to improve gross motor skills. NAPA. https://napacenter.org/obstacle-course-ideas/

Uncategorized

5 Tips Membuat Resolusi Tahun Baru untuk Perubahan yang Nyata

Champs, sebentar lagi kita semua akan menyambut tahun yang baru serta, harapan baru untuk berdinamika di tahun tersebut. Rasa-rasanya akan kurang lengkap bila kita melewatkan momen ini tanpa menetapkan resolusi tahun baru. Resolusi tahun baru menjadi tradisi bagi banyak orang untuk merefleksikan masa lalu dan merencanakan masa depan yang lebih baik, yang menjadi bagian dalam ritual tahunan.

Apa itu Resolusi Tahun Baru?
Dalam banyak contoh, resolusi tahun baru berisikan rencana, harapan, dan keinginan besar yang ingin dicapai di tahun mendatang. Resolusi tahun baru didasari oleh anggapan umum bahwa tahun baru adalah saat yang tepat untuk membuka lembaran baru dan memulai hal-hal baru dalam kehidupan kita. Tradisi ini menjadi momentum saat individu mengubah kebiasaan buruk dan membentuk rutinitas baru yang dapat membantu perkembangan psikologis, emosional, sosial, fisik, dan intelektual. Resolusi tahun baru adalah komitmen untuk melakukan perubahan atau pencapaian tertentu dalam hidup pada awal tahun baru. Secara sederhana, resolusi tahun baru berarti memulai kebiasaan baru, mengubah sifat atau perilaku yang tidak diinginkan, mencapai tujuan pribadi, atau menjadi lebih baik di berbagai aspek kehidupan.

Membuat resolusi tahun baru, tidak selalu berakhir dengan akhir yang bahagia. Banyak orang yang akhirnya tidak berhasil mencapai resolusi tahun baru mereka karena beberapa alasan yang dapat saling terkait. Hal ini dapat terjadi ketika seseorang memiliki false hope syndrome, yang sering kali didorong oleh rasa percaya diri yang berlebihan, menetapkan tujuan yang tidak realistis yang menyebabkan frustasi, dan akhirnya menyerah pada resolusi tersebut (Polivy & Herman, 2000). Faktor lain yang membuat tidak tercapainya resolusi ini adalah kurangnya dukungan/akuntabilitas, kekurangan waktu dan sumber daya, serta rasa takut akan kegagalan yang membuat seseorang lebih memilih untuk tidak mencoba sama sekali daripada menghadapi kemungkinan untuk gagal. 

Meskipun sebagian besar survei menunjukkan bahwa mayoritas orang tidak bertahan lama dengan resolusi tahun baru yang dibuat, sebuah penelitian di tahun 2020 menemukan bahwa 55% partisipan menganggap diri mereka berhasil mempertahankan resolusi setelah satu tahun (Oscarsson et al., 2020) dan mereka yang menetapkan resolusi tahun baru memiliki kemungkinan 10 kali lebih besar untuk benar-benar mengubah perilaku mereka daripada orang yang tidak membuat resolusi tersebut (Norcross et al., 2002). Meskipun resolusi tidak selalu tercapai, bukan berarti resolusi tidak layak untuk dibuat. Mereka yang membuat resolusi tahun baru artinya melihat masa depan dengan lebih optimis dan ingin menciptakan suatu perubahan. 

Dalam studi Oscarsson et al. (2020), para peneliti menemukan bahwa orang lebih berhasil mempertahankan resolusi yang dibuat saat mereka menggunakan approach-oriented goals (misalnya, mengubah kebiasaan makan atau tidur) daripada mereka yang memiliki avoidance-oriented goals (misalnya, jangan makan junk food). Tujuan yang berfokus pada hasil yang positif sering kali menawarkan lebih banyak motivasi intrinsik daripada tujuan yang berfokus pada menghindari hasil yang negatif. 

Resolusi tahun baru yang dibuat seringkali mengenai kesehatan, hubungan, keuangan, keluarga, kesehatan mental, hobi, kebiasaan baik, dan karier, seperti berikut ini:

  • Mulai rutin berolahraga minimal 3 kali seminggu.
  • Mengatur pola makan dengan lebih sehat, mengurangi konsumsi gula dan lemak.
  • Tidur cukup setiap malam, minimal 7-8 jam.
  • Membuat anggaran bulanan dan menabung minimal 10% dari pendapatan setiap bulan.
  • Membaca satu buku setiap bulan untuk memperluas wawasan.
  • Meluangkan waktu untuk keluarga dan teman secara rutin.
  • Menjalin lebih banyak pertemanan dan terlibat dalam komunitas.
  • Meluangkan waktu untuk keluarga dan teman secara rutin.
  • Melakukan meditasi atau latihan pernapasan untuk mengurangi stres.
  • Mengurangi penggunaan media sosial minimal 4 jam sehari.
  • Membuat to-do list harian untuk mengatur prioritas.
  • Melakukan pekerjaan sukarela atau membantu sesama yang membutuhkan.

Di atas merupakan beberapa contoh resolusi yang biasanya dibuat untuk memberikan perubahan dalam hidup individu. Namun, bagaimana caranya untuk membuat resolusi yang bukan hanya bagus, tapi dapat dipertahankan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu membuat resolusi tahun baru yang dapat dicapai.

  1. Menyusun Resolusi yang Realistis dan Memiliki Target
    Champs bisa memulai dari memilih tujuan yang spesifik dan dapat dicapai, daripada membuat tujuan yang ambigu. Tujuan yang jelas dan terfokus akan memudahkan karena dapat dipahami dan dilaksanakan. Membuat resolusi yang spesifik dapat dilakukan dengan metode SMART.
    S (Spesifik), tujuan bersifat jelas dan spesifik. Contohnya, saya akan berolahraga 3 kali seminggu selama 30 menit.
    M (Measurable), tujuan yang  dapat diukur akan memudahkan kita mengukur kemajuan atau pencapaian tujuan tersebut, seperti menetapkan apa saja yang harus diselesaikan dan kapan tujuan tersebut harus terlaksana. Contohnya, saya akan menabung Rp 1 juta setiap bulan.
    A (Achievable), memastikan bahwa tujuan yang kita buat realistis dan dapat dicapai berdasarkan kemampuan dan sumber daya yang dimiliki. Tujuan yang terlalu ambisius atau di luar kemampuan kita, dapat menimbulkan perasaan frustrasi dan perasaan tidak mampu.
    R (Relevant), tujuan yang kita buat sesuai dengan nilai-nilai, motivasi, dan aspirasi yang dimiliki.
     T (Time-bound), champs menentukan batasan waktu yang jelas untuk mencapai tujuan agar tetap fokus terhadap tujuan.

    Baca juga: Ayo Raih Goal Dengan Metode SMART! https://focusonthefamily.id/ayo-raih-goal-dengan-metode-smart/

  2. Fokus Pada Satu Tujuan di Satu Waktu
    Fokus pada satu tujuan dalam satu waktu memungkinkan kita untuk lebih terarah, meningkatkan peluang keberhasilan mencapai tujuan, dan menyelesaikan satu hal terlebih dahulu dapat meningkatkan kepercayaan diri. Setelah mencapai satu tujuan, kita dapat melanjutkan ke tujuan berikutnya dengan energi dan motivasi yang lebih besar. Juga, saat kita fokus pada satu hal kita lebih mudah untuk membangun kebiasaan positif yang konsisten. Ketika champs membuat tujuan yang lebih besar atau kompleks, pertimbangkan untuk memecahnya menjadi beberapa bagian yang dapat dikelola untuk dikerjakan satu per satu.
  3. Membuat Rencana yang Terperinci
    Membuat rencana tertulis yang terperinci mulai dengan menuliskan tujuan yang ingin dicapai, membuat daftar hal-hal yang mungkin bisa dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut, dan mencatat hambatan yang mungkin menghalangi. Bila kita sudah mengetahui dengan pasti apa yang ingin dicapai dan kesulitan yang mungkin akan dihadapi, kita akan lebih siap untuk berpegang teguh pada resolusi dan mempertimbangkan taktik apa yang dapat digunakan ketika dihadapkan dengan tantangan di masa depan.
  4. Belajar dari Kegagalan di Masa Lalu
    Bila champs memilih untuk meraih tujuan yang sama dengan yang pernah dicoba di masa lalu, coba luangkan waktu untuk mengevaluasi hasil yang telah dicapai sebelumnya. Mengevaluasi strategi mana yang paling efektif atau yang tidak efektif dan apa yang menghalangi untuk memenuhi resolusi tersebut di tahun-tahun sebelumnya.
  5. Memahami Bahwa Perubahan adalah Sebuah Proses
    Perlu disadari bahwa setiap perubahan baik dalam diri kita maupun dalam kehidupan kita tidak terjadi secara instan, melainkan memerlukan waktu, usaha, dan tahapan-tahapan yang harus dilalui. Perubahan bukanlah sesuatu yang terjadi secara langsung setelah kita membuat keputusan atau menetapkan tujuan, tetapi merupakan sebuah perjalanan yang melibatkan berbagai langkah kecil, tantangan, dan pembelajaran sepanjang jalan. Ingatlah bahwa ini bukan perlombaan untuk menjadi yang tercepat mencapai garis finish, melainkan komitmen untuk mengubah perilaku yang mungkin akan terus dilakukan di sepanjang hidup. Setiap langkah kecil yang kita ambil menuju perubahan adalah kemajuan, meskipun mungkin hasilnya tidak langsung terlihat.

Jadi, apa resolusi tahun barumu? Jangan lupa untuk mencari dukungan dari orang lain karena dukungan emosional mereka dapat meningkatkan rasa percaya diri kita. Saat kita merasa didukung, ini akan membantu kita lebih yakin dan percaya diri dalam mengejar tujuan, bahkan ketika perjalanan tersebut sulit atau penuh tantangan.

“What the New Year brings to you will depend a great deal on what you bring to the New Year” – Vern McLellan

Apabila champs mengalami kebingungan dalam proses ini, Focus on the Family Indonesia siap membantu champs dalam mendukung perubahan diri menjadi lebih baik melalui program konseling. Champs juga dapat menemukan tips-tips aplikatif terkait pengembangan diri melalui Instagram kami @noapologiesindonesia atau melalui website Focus on the Family Indonesia.

 

Referensi:

Norcross, J. C., Mrykalo, M. S., & Blagys, M. D. (2002). Auld lang Syne: Success predictors, change processes, and self‐reported outcomes of New Year’s resolvers and nonresolvers. Journal of Clinical Psychology, 58(4), 397–405. https://doi.org/10.1002/jclp.1151 

Oscarsson, M., Carlbring, P., Andersson, G., & Rozental, A. (2020). A large-scale experiment on New Year’s resolutions: Approach-oriented goals are more successful than avoidance-oriented goals. PLoS ONE, 15(12), e0234097. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0234097

Polivy, J., & Herman, C. P. (2000). The False-Hope Syndrome. Current Directions in Psychological Science, 9(4), 128–131. https://doi.org/10.1111/1467-8721.00076 

Uncategorized

Kegiatan Malam Tahun Baru Penuh Makna Bersama Orang Terkasih

Tidak terasa tahun 2024 sebentar lagi usai, tinggal menghitung hari kita semua akan menyambut tahun dan perjalanan yang baru. Beberapa dari kita, mungkin sudah menyusun rencana menyambut pergantian tahun bersama orang terkasih, baik itu keluarga, teman, atau pasangan. 

Tahun baru adalah salah satu momen istimewa untuk menyambut lembaran baru bagi masing-masing individu. Setiap dari kita tentu ingin menghabiskan malam terakhir di tahun ini dengan penuh harapan, sukacita, dan kebahagiaan. Kita bisa menggunakan momen satu tahun sekali ini sebagai kesempatan untuk menghabiskan waktu berkualitas dengan orang-orang terdekat dan mengukir kenangan indah yang tak terlupakan. Berkumpul bersama juga dapat menciptakan suasana yang menyenangkan dan penuh tawa, yang dapat memicu produksi hormon endorfin yang meningkatkan suasana hati dan membuat kita merasa lebih bahagia. Merayakan tahun baru bersama, dapat menjadi ajang untuk saling memberikan dukungan dan semangat satu sama lain. Kita dapat saling berbagi harapan dan resolusi untuk tahun yang akan datang. Maka dari itu, merayakan tahun baru bersama orang terkasih dapat memberikan kita manfaat baik secara emosional, sosial, dan psikologis yang sangat positif.

Malam pergantian tahun tentunya tidak harus dirayakan dengan acara yang meriah, mewah, dan banyak petasan. Namun, kita semua bisa memilih untuk merayakannya dengan cara yang lebih sederhana dan intim, tanpa mengurangi makna atau kebahagiaan perayaan tersebut. Perayaan yang sederhana, bila dirayakan bersama orang yang kita sayangi akan menjadi lebih bermakna, penuh kehangatan, bahkan seringkali lebih berkesan dibandingkan perayaan besar yang berlalu begitu saja. Inti dari dibuatnya perayaan tahun baru adalah kebersamaan untuk memperkuat ikatan emosional dan sosial kita.

Setiap dari kita, pasti memiliki keinginan dan gambaran yang berbeda tentang bagaimana ingin menghabiskan malam terakhir di tahun ini. Bagi anda yang belum memiliki rencana atau gambaran mengenai kegiatan untuk malam tersebut. Di bawah ini ada beberapa ide menarik yang bisa dilakukan saat malam tahun baru di rumah untuk menciptakan kegiatan seru dan istimewa serta mempererat relasi.

  1. Makan Bersama (Barbecue)

    Makan bersama dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya seperti masak bersama atau menggunakan tradisi potluck. Masak bersama dapat dilakukan dengan kegiatan barbecue atau bakar-bakar seafood, jagung, atau ayam. Lalu, semuanya akan berkumpul untuk makan sembari bertukar cerita. Sedangkan potluck adalah saat setiap orang membawa makanan yang berbeda untuk dibagikan dengan orang lain. 
  2. Bermain Games
    Bermain bersama bukan sekadar untuk mencari kesenangan, tapi juga dapat mempererat hubungan dan meningkatkan kreativitas. Berikut ini ada beberapa permainan yang bisa dilakukan bersama keluarga untuk menambah keceriaan di malam tahun baru:
    Tebak Kata, keluarga dapat memainkan permainan ini dengan setiap orang bergiliran memberi petunjuk dengan gerakan untuk kata tertentu, sementara yang lain harus menebak kata dengan tepat. Tema permainan dapat disesuaikan dengan tahun baru, seperti kata terompet, pesta, atau kembang api.
    – Kuis Tahun Baru, bertepatan dengan tahun baru, kita bisa membuat beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan kejadian-kejadian yang terjadi selama satu tahun terakhir. Misalnya, “Siapa yang memenangkan piala dunia tahun ini?” atau “Apa tren yang paling populer di tahun lalu?”, permainan ini bisa membantu mengenang momen-momen penting yang terjadi sembari bersenang-senang.
    – 
    Truth or Dare, setiap anggota yang bermain dapat bergiliran memilih “kebenaran” atau “tantangan”. Permainan ini bertujuan agar anggota keluarga dapat mengenal satu sama lain dan mempererat hubungan dengan suasana yang lebih menyenangkan.
    Membangun Menara Balok, misi dalam permainan ini adalah membangun menara setinggi mungkin. Setiap orang dapat bergiliran menambahkan satu balok dan orang yang menumbangkan menara akan kalah.
  3. Mendekor Rumah dan Photo Booth
    Kita bisa menghias rumah dengan tema tahun baru yang mencerminkan suasana perayaan dan kegembiraan. Dekorasi yang kita gunakan dapat bervariatif dan dikreasikan sendiri, misalnya menggunakan hiasan lampu warna-warni, balon, atau pita-pita yang menggambarkan semangat menyambut tahun baru. Setelah mendekorasi beberapa bagian rumah, kita dapat menjadikan bagian tersebut sebagai spot foto bersama. Kita bisa menambahkan beberapa properti atau aksesoris lucu untuk photo booth seperti, topi, kacamata, papan tulisan, atau alat peraga bertemakan tahun baru.
  4. Menonton Film atau Karaoke

    Menonton film bersama dapat menciptakan momen yang menyenangkan. Menonton film di rumah membuat seseorang merasa lebih nyaman karena dapat menyesuaikan dan memilih genre film membangun misalnya film bertema keluarga. Membuat pesta menonton juga dapat dilakukan dengan menata ruangan dengan menggunakan sofa atau karpet, jugar menambahkan selimut atau bantal-bantal kecil. Camilan dan minuman juga bagian penting yang tidak boleh dilewatkan saat movie night. Beberapa makanan yang dapat disiapkan, seperti popcorn, keripik, atau buah potong. Setelah menonton film, kita juga dapat menambahkan kegiatan karaoke dengan menyiapkan mic atau speaker sebelumnya.
  5. Membuat Thankful Tree

    Thankful Tree adalah cara yang sangat menyenangkan dan bermakna untuk kita bisa mengungkapkan rasa terima kasih, terutama saat tahun baru. Pohon ini dapat dibuat dengan bahan yang ada dan sekreatif mungkin, misalnya dengan menggunakan ranting-ranting dari halaman rumah. Lalu, nantinya setiap daun dapat dibuat dari kertas dan menggunakan ornamen lain sebagai penghias pohon. Setiap daun akan berisi satu hal yang disyukuri oleh masing-masing anggota keluarga. Maka dari itu, thankful tree tidak hanya menjadi dekorasi indah, tetapi juga menjadi media untuk refleksi dan bersyukur atas apa yang sudah dilalui selama satu tahun belakangan.
  6. Membuat ‘Year-in Review’
    Cara yang sederhana untuk merayakan malam tahun baru bersama keluarga adalah dengan mengingat kembali kenangan bermakna menggunakan “Year-in Review”. Masing-masing dapat mengumpulkan foto-foto dari momen yang sudah dilalui sepanjang tahun, lalu mengumpulkannya dalam satu file atau album foto. Nantinya, setiap dari kita dapat menjelaskan makna dari foto-foto tersebut. Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk dari berbagi life update dan  kenangan berharga satu sama lain. 
  7. Membuat Time Capsule
    Tahun baru dapat digunakan sebagai momen yang tepat untuk memulai lembaran baru dalam hidup. Kita bisa membuat daftar resolusi untuk merenungkan apa yang ingin kita capai dan bagaimana kita ingin memperbaiki diri ke depannya. Ketika kita berbagi resolusi dengan orang terdekat, kita secara tidak langsung dapat saling mendukung dan memotivasi satu sama lain. Berbagi resolusi juga untuk mendapatkan perspektif yang berbeda tentang diri dan tujuan kita dari orang terdekat. Kita dapat mendapatkan masukan dan saran yang berharga untuk perkembangan diri.

    Membuat time capsule saat tahun baru dapat menjadi tradisi baru di momen pergantian tahun  Setelah melakukan refleksi terhadap harapan, tantangan, dan pencapaian yang ingin dicapai di tahun yang akan datang, kita bisa membuat kreasi time capsule sebagai wadah untuk catatan yang akan dibuka kembali di tahun berikutnya. Membuat time capsule bersama keluarga atau teman-teman dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk mengajarkan nilai-nilai seperti menghargai masa lalu, merencanakan masa depan, dan pentingnya menyimpan kenangan.

    Tahun baru bukan hanya sekadar pergantian tahun dan dilalui begitu saja, tetapi kita bisa menggunakan kesempatan ini untuk merefleksikan perjalanan yang telah dilalui dan merancang masa depan yang lebih baik. Malam pergantian tahun dapat menjadi momen spesial untuk berkumpul bersama orang-orang terkasih, dengan berbagai aktivitas yang bisa dilakukan, tahun baru akan terasa lebih bermakna dan penuh kebahagiaan. Jadi, jangan lewatkan kesempatan setahun sekali ini untuk merayakannya bersama orang-orang yang berarti dalam hidup kita. Semoga perayaan tahun baru bersama orang-orang yang disayangi, semakin mempererat hubungan dan menciptakan kenangan indah yang tak terlupakan. 

    Semoga kita terus dikelilingi oleh orang-orang yang kita cintai, serta diberkahi dengan momen-momen penuh kebahagiaan, kesuksesan, dan cinta yang semakin mendalam.

“Cheers to a new year and another chance for us to get it right.” – Oprah Winfrey

 

Bagi anda yang ingin mendapatkan info dan tips-tips untuk membangun keluarga, anda dapat mengunjungi laman website kami di “Focus on The Family Indonesia” dan dapat terhubung melalui Instagram kami @focusonthefamilyindonesia, jangan lewatkan unggahan penuh inspirasi karena FOFI berdedikasi untuk memperlengkapi anda, membangun keluarga yang bahagia.

 

Uncategorized

Rahasia Pasangan Bahagia: Bagaimana Tetap Jatuh Cinta dalam Pernikahan

Couples, pengalaman menjalin hubungan, lalu menemukan cinta, dan berakhir dalam pernikahan adalah perjalanan hidup yang menakjubkan bagi setiap pasangan. Dalam proses tersebut setiap pasangan dipenuhi dengan banyak kebahagiaan, momen indah, dan tentu saja, kenangan saat dua insan jatuh cinta.

Namun, apa yang terjadi pada cinta setelah menikah? Kehidupan sehari-hari yang monoton, kurangnya komunikasi, ekspektasi pernikahan yang tidak sesuai, dan banyak faktor lainnya, dapat membuat perasaan cinta memudar seiring waktu. Setelah menikah, banyak pasangan yang kemudian bertanya-tanya, apakah mereka masih saling mencintai. Jadi, belajar untuk menjaga cinta tetap hidup dalam pernikahan menjadi sangat penting bagi setiap pasangan. Melalui niat dan komitmen yang penuh sadar, couples dapat memupuk cinta agar tumbuh subur dan semakin dalam setiap harinya. Mari jatuh cinta lagi dan lagi bersama pasangan kita.

Baca juga: “Kindness: Fondasi Pernikahan yang Bahagia”

Mendefinisikan Cinta

Cinta mengacu pada perasaan subjektif akan kasih sayang yang kuat terhadap seseorang dalam hubungan pribadi yang dekat seperti pernikahan, yang merupakan bagian integral dari pengalaman manusia (Sumter et al., 2013). Triangular theory of love oleh Sternberg (1986), dapat menjadi dasar untuk memahami persepsi mengenai cinta yang mendasari hubungan dekat. Tiga komponen cinta: 

  1. Intimacy, meliputi perasaan kedekatan, keterhubungan, dan ikatan yang dialami dalam hubungan cinta.
  2. Passion, merefleksikan daya tarik fisik, gairah seksual, dan kebutuhan akan kedekatan secara fisik.
  3. Decision/Commitment, dalam jangka pendek, keputusan bahwa seseorang mencintai orang lain, dan dalam jangka panjang, komitmen untuk mempertahankan cinta tersebut.

Banyaknya cinta yang dialami seseorang bergantung pada kekuatan absolut dari ketiga komponen tersebut, dan jenis cinta yang dialami seseorang bergantung pada kekuatan dari komponen terhadap satu sama lain. Komponen-komponen tersebut berinteraksi satu sama lain yang akan menghasilkan jenis pengalaman cinta yang berbeda. 

Cinta juga merupakan bentuk kepedulian yang mendalam terhadap pertumbuhan orang lain.   Ketika couples berpikir tentang apa artinya mencintai, coba pikirkan ungkapan cinta melalui tindakan, yaitu melakukan sesuatu dengan tujuan untuk memelihara pertumbuhan pasangan kita. Tindakan tersebut mungkin berupa meninggalkan hal-hal yang membuat kita sibuk untuk sementara waktu dan berkonsentrasi pada pasangan kita, sehingga mereka merasa diperhatikan. Mendengarkan dengan sungguh-sungguh ketika pasangan berbicara dan menghargai pandangannya, bahkan ketika pandangannya berbeda dengan pandangan kita.  Tindakan tersebut juga mungkin berupa menghabiskan waktu bersama dengan melakukan sesuatu yang masing-masing pribadi atau bahkan berdua sukai. Menghabiskan waktu tenang sambil merasa terhubung lagi bersama pasangan, seperti berjalan-jalan, berpelukan, duduk di bangku taman, atau menghabiskan waktu untuk beribadah. Dalam pernikahan, cinta bukan hanya sekadar perasaan, melainkan kekuatan kuat yang mengikat dua individu bersama untuk memberikan dukungan, kebahagiaan, dan kekuatan di sepanjang perjalanan kebersamaan mereka.

“Love is as love does. Love is an act of will, namely both an intention and an action. Will also implies choice. We do not have to love. We choose to love.” M. Scott Peck

 

Menjaga Cinta dalam Pernikahan

Pernikahan yang bahagia bukan hanya tentang jatuh cinta, tetapi juga tentang tetap memilih untuk mencintai setiap hari. Berikut ini tips-tips yang dapat couples lakukan untuk menjaga cinta dalam pernikahan anda.

  • Berkomunikasi dengan Jelas dan Sering
    Salah satu cara terbaik untuk memastikan pernikahan bertahan dan berhasil adalah dengan berbicara bersama pasangan. Bicara secara jujur tentang apa yang dirasakan, tetapi tetap bersikap baik dan hormat ketika berkomunikasi dengan pasangan. Bagian dari komunikasi yang baik adalah menjadi pendengar yang baik dan meluangkan waktu untuk memahami apa yang pasangan inginkan dan butuhkan dari kita. Jaga agar jalur komunikasi pasangan tetap terbuka dengan sering berbicara, bukan hanya terkait hal-hal seperti tagihan dan anak-anak. Berkomunikasilah untuk berbagi pikiran dan perasaan masing-masing.
  • Ciptakan Waktu untuk Tumbuh Bersama
    Kita sebagai individu terus berkembang dan berubah. Kita berubah secara bertahap setiap hari selama kita hidup bersama, tumbuh, dan mengalami hal-hal baik dan buruk. Kadang-kadang perubahannya signifikan, seperti pergeseran dari keluarga beranggotakan dua orang menjadi keluarga beranggotakan tiga orang. Terkadang perubahannya tidak terlalu signifikan, seperti beralih dari menikmati teh hitam ke teh hijau di pagi hari. Begitu pula yang terjadi dengan pasangan kita, mereka juga terus bertumbuh dan berubah.
    Sangat penting untuk menciptakan waktu bersama (bahkan di tengah kesibukan pekerjaan/karier/sosial). Meluangkan waktu berkualitas untuk berbicara, mendengarkan, dan saling menyemangati satu sama lain melalui momen-momen perubahan pribadi dan pertumbuhan hubungan. Dengan menciptakan waktu bersama, couples memberi kesempatan untuk terus belajar satu sama lain, tentang kesukaan dan ketidaksukaan masing-masing pasangan. Hal ini dapat dilakukan, seperti kencan malam mingguan, istirahat makan siang, minum kopi bersama, atau waktu-waktu di malam hari setelah anak-anak pergi tidur.
  • Express Your Love Often
    Ada banyak sekali cara untuk mengatakan “Aku mencintaimu”, jadi lakukan yang terbaik untuk mengetahui cara yang paling membuat pasangan merasakan cinta yang nyata. Sebagai contoh, beberapa orang mungkin ingin pasangannya secara eksplisit mengatakan kata cinta secara teratur, sementara yang lain mungkin merasa lebih dicintai jika pasangannya melakukan hal-hal kecil untuk mereka. Apapun masalahnya, lakukan sesuatu yang akan membuat pasangan merasa istimewa dan komunikasikan juga apa yang kita harapkan dari mereka untuk dilakukan ke kita.
  • Bersikap Baik Satu Sama Lain
    Tidak ada satupun manusia yang sempurna dan penting untuk menghormati, serta memahami pasangan kita. Saat bertengkar, couples perlu menghindari menyerang karakter pasangan. Misalnya, jangan katakan, “Kamu sangat malas dan tidak pengertian, kamu selalu bangun kesiangan.” Sebaliknya, cobalah mengatakan sesuatu seperti, “Aku merasa kesulitan menyiapkan sarapan untuk keluarga sambil mengurus bayi di pagi hari. Aku akan sangat menghargai jika kamu bisa bangun lebih awal untuk membantuku.”
  • Fight with Love
    Pertengkaran bagi pasangan akibat ketidaksepakatan atau masalah dalam kehidupan sehari-hari merupakan hal yang normal terjadi. Ketidaksepakatan tentu tidak dapat dihindari, tetapi kabar baiknya adalah bahwa hal tersebut dapat dikelola dengan kejujuran, cinta, dan rasa hormat. Jika ditangani dengan baik, perselisihan atau konflik dapat memperkuat hubungan karena memberikan kesempatan bagi couples untuk saling mengomunikasikan kebutuhan atau mengetahui kekhawatiran mendasar satu sama lain. Tingkat pemahaman yang lebih dalam dapat dicapai ketika pasangan meluangkan waktu untuk mendengarkan satu sama lain. Penting bagi pasangan untuk mengingat bahwa kunci dari komunikasi adalah melihat segala sesuatu dari sudut pandang orang lain. Mengembangkan empati dengan menempatkan diri pada posisi pasangan dan mengarahkan diskusi dengan cara yang objektif dan penuh kasih. Pada akhirnya, keberhasilan menyelesaikan argumen tidak terletak pada kesepakatan, melainkan pada saling memahami pikiran atau persepsi satu sama lain. 
  • Do Thing Together & Have Fun
    Menghabiskan waktu bersama, melakukan sesuatu bersama, tertawa bersama, dan bersenang-senang bersama adalah beberapa hal yang harus dimiliki oleh pasangan dalam suatu hubungan. Couples juga dapat mempertimbangkan mengikuti workshop atau seminar bersama pasangan untuk memperoleh keterampilan hidup yang lebih baik, yang dapat membantu pertumbuhan hubungan pernikahan. 
  • Menghargai Satu Sama Lain
    Never take your partner for granted. Ikatan cinta akan berkurang ketika pasangan mulai meremehkan satu sama lain. Cinta dapat dengan mudah berubah menjadi kebencian dan membuat hubungan menjadi berantakan. Sangat mudah untuk menganggap remeh seseorang ketika kita mulai hidup bersama mereka setiap hari, couples perlu melakukan upaya yang sungguh-sungguh untuk mengekspresikan penghargaan terhadap satu sama lain, setiap harinya. Sedikitnya satu kali dalam setiap hari, couples perlu mengucapkan terima kasih kepada pasangan secara lisan. Misalnya, katakan bahwa kita berterima kasih dan bersyukur atas perhatian mereka yang sudah bangun lebih awal untuk menyiapkan sarapan.    

Begitu juga dengan hubungan, terlepas dari seberapa baik atau kuat cinta antara pasangan pada awalnya. Jika tidak dirawat dengan baik, cinta tersebut akan memudar seiring berjalannya waktu. Ingatlah, cinta dalam pernikahan adalah sebuah pilihan. Setiap hari adalah kesempatan untuk mencintai dan dicintai. Jadi, mari kita sama-sama berkomitmen untuk menjaga cinta dalam pernikahan. Mulai dari hal-hal kecil, seperti mengucapkan kata-kata sayang atau meluangkan waktu berkualitas bersama pasangan.

“A successful marriage requires falling in love many times, always with the same person.” Mignon McLaughlin

Focus on the Family Indonesia mendukung para couple melalui layanan konseling pasangan dan program Journey to Us. Kami berkomitmen untuk membantu memelihara hubungan pernikahan yang harmonis bersama pasangan Anda. Couples dapat menjangkau kami melalui direct message Instagram kami @focusonthefamilyindonesia atau WhatsApp pada nomor +6282110104006.

 

Referensi:

Sternberg, R. J. (1986). A triangular theory of love. Psychological Review, 93(2), 119 https://doi.org/10.1037/0033-295X.93.2.119.

Sumter, S. R., Valkenburg, P. M., & Peter, J. (2013). Perceptions of love across the lifespan: Differences in passion, intimacy, and commitment. International Journal of Behavioral Development, 37(5), 417–427. https://doi.org/10.1177/0165025413492486